AMBON,MRNews.com,- Berdasarkan hasil survey lembaga PT Parameter Konsultindo Research and Consultant, sebanyak 68,3 persen warga kota Ambon yang dimintai pendapatnya mengaku puas dengan kinerja pemerintah kota (Pemkot) Ambon di 2 tahun lebih kepemimpinan Richard Louhenapessy-Syarif Hadler sebagai walikota dan wakil walikota Ambon. Hanya 26,5 persen yang tidak puas dan 5,2 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur Parameter Konsultindo Wilayah Maluku-Maluku Utara Edison Lapalelo mengaku, berdasarkan hasil tersebut maka menggambarkan bahwa masyarakat sudah puas dengan pembangunan maupun tingkat pelayanan yang diberikan Pemkot terhadap masyarakat. Salah satu kategori kepuasan itu karena pelayanan tingkat keamanan yang dijamin pemerintah bersama Polri/TNI selama ini mampu diwujudkan, tentu juga karena kesadaran masyarakat. Itulah membuat 56,1 persen warga apresiasi keamanan yang sangat baik terjamin.
“Masyarakat menilai tingkat keamaman di kota Ambon sudah baik dan kondisinya terkendali baik dikarenakan pihak keamaman yaitu TNI/Polri yang juga disupport Pemkot Ambon juga membantu dalam menjaga keamanan ada paling kota Ambon. Masyarakat pun memberi penilaian terhadap pelayanan keamanan sebesar 51,6 persen dan 27,3 persen memberi penilaian biasa. Sedangkan 12,4 persen menganggap masih buruk atau kurang dan 4,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab,” papar Lapalelo saat merilis hasil survey ke wartawan di Manise Hotel, Kamis (5/9/19).
Kepuasan mayoritas masyarakat kota juga diakui Lapalelo karena didapatnya sejumlah penghargaan dan prestasi oleh pemerintah dalam dua tahun terakhir hingga terpublikasinya secara baik semua itu lewat kerja maksimal Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo-Sandi) dibantu pers atau media yang jadi jembatan informasi ke publik. Dari publikasi itulah, 74,4 persen warga mengetahui dan respek, sedangkan 21,3 persen tidak mengetahui dan 4,3 persen tidak jawab.
“Masyarakat Kota Ambon memberikan apresiasi yang baik terhadap Pemkot terkhususnya Diskominfo dikarenakan kinerja mereka sangat baik dalam mempublikasikan terkait penghargaan dan prestasi yang diraih Pemkot Ambon dengan mendapatkan respon yang baik sebesar 74,4 persen. Sehingga dengan hasil yang baik ini diharapkan kedepannya dapat mempertahanan atau meningkatkan lagi kinerjanya kedepan,” ungkap Lapalelo.
Meski puas, diakui Lapalelo, aspek pelayanan publik yang perlu mendapat perhatian dan pembenahan kedepan adalah pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil), DPMPTSP, Dinas Perhubungan karena berhubungan dengan persyaratan dan prosedur yang seringkali mempersulit masyarakat dalam pengurusan. Itulah salah satu alasan sehingga masyarakat menilai buruk/kurang terhadap pelayanan pubik sebesar 13,6 persen.
“Tapi secara umum, persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik Pemkot Ambon sudah baik sebesar 52,5 persen dan yang mengaku biasa 28,5 persen. Tidak menjawab 5,4 persen. Dengan hasil itu, maka pelayanan publik kepada masyarakat harus dipertahankan atau dinaikan lagi. Survey ini kita lakukan Agustus dengan responden 1200 sampel dari lima kecamatan. Tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of eror kurang lebih 2,50 persen,” kuncinya. (MR-02)