BENGKULU,MimbarRakyatNews.com – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Zikir Pikir di Desa Tik Teleu, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, dalam beberapa hari terakhir menjadi sorotan pemerintah daerah dan nasional.
Madrasah yang dibangun secara swadaya oleh pemuda setempat dan hanya mampu menggaji gurunya Rp 1.000 per hari itu ramai dikunjungi pejabat daerah dalam beberapa hari terakhir.
Samidi (85), seorang petani desa setempat diketahui telah mewakafkan sebidang tanah berukuran 60 x 80 meter guna pembangunan sekolah sejak 2012.
“Saya bersama istri telah hibahkan tanah itu untuk pembangunan MTs. Kalau sekolahnya berkembang, tanah lainnya akan saya hibahkan juga,” kata Samidi, Jumat (12/1/2018).
Samidi mengaku hibahkan tanah karena prihatin jumlah sekolah agama dan SLTP di daerahnya kurang.
“Sekolah masih kurang selama puluhan tahun, daerah ini merasa rugi karena banyak anak tidak bisa sekolah,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, dengan mewakafkan tanah untuk pendidikan, ia berharap bisa menjadi amal jariah untuk keluarganya.
Pemberian wakaf tersebut dibenarkan oleh Kepala MTs Zikir Pikir, Sukamdani. Menurutnya, tanah wakaf itu saat ini belum dimanfaatkan karena tidak ada biaya untuk membangun gedung sekolah.
“Mudah-mudahan ada jalan agar gedung sekolah bisa dibangun di tanah itu. Saat ini sekolah masih menumpang di gedung milik desa,” demikian Sukamdani.(KOMPAS.COM)