25 Ton Yellowfin Tuna Diekspor ke Thailand

AMBON,MRNews.com,- Sebanyak 25 ton yellowfin tuna pada 1 kontainer 40 feet diekspor lewat jalur tol laut dari Ambon, Maluku ke Thailand, dengan transit di Surabaya. Eksportirnya perdana yaitu CV Sumber Harta Laut Mas. Pelepasan ekspor dilakukan asisten III Setda Maluku Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kasrul Selang bersama Kakanwil Bea Cukai Maluku, Finari Manan dan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Maluku, Elvis Pattiselanno di pelabuhan peti kemas Yos Soedarso Ambon, Selasa (30/7/19).

Kadis Perindustrian dan Perdagangan Maluku, Elvis Pattiselanno mengatakan, yang dibilang perdana bukan komoditi tapi eksportirnya. Karena komoditi yellowfin sudah ekspor dari tahun 2018, dimana ada beberapa perusahaan melakukannya misalnya MBF, pelaku, harta samudera dan lainnya tetapi untuk CV Sumber Harta Laut Mas baru pertama kali ekspor dari Maluku khususnya Ambon untuk komoditi yeloowfin.

“Yellowfin bukan baru diekspor sekarang, dari tahun 2018 sudah beberapa perusahaan yang ekspor. Untuk PT Sumber Harta Laut Mas baru pertama kali, ini eksportir baru. Sebelumnya kita cuma punya 6 eksportir sekarang tambah 1 jadi 7 eksportir, di 2019 tambah 2 yang baru jadi 9 eksportir. Semue eksportir punya kantor di Ambon, tapi Gubernur berharap perusahaan lain seperti perusahaan HPH yang selama ini menggarap hasil hutan dari Maluku harus punya kantor di Maluku sehingga mudah untuk mendorong mereka ekspor dari Ambon,” ujarnya.

Kakanwil Bea Cukai Maluku, Finari Manan menambahkan, ekspor perdana oleh eksportir baru yaitu CV Sumber Harta Laut Mas dari Ambon ke Thailand transit Surabaya dan total 25 ton 1 kontainer 40 feet. Dengan demikian, patut disyukuri bahwa di tahun 2019 ini sudah ada 2 eksportir, yang pertama CV Putri Desi dengan komoditi kepiting bakau dan kedua ini yellowfin tuna. Untuk yellowfin nilai devisa/ekspor 55 ribu USD atau Rp 711.210.000.

“Kita ini tim percepatan ekspor, ada Pemprov, badan karantina, bea cukai, dinas perikanan, kita bersinergi meningkatkan dan dorong terus ekspor tumbuh dari Ambon secara langsung. Sebelumnya biasa tercatat dari Surabaya atau bandara Soekarno Hatta, tapi saat ini ekspor kedua dan kita harapkan kontinu, tidak berhenti disni. Ini juga moment bagus untuk memperlihatkan pada eksportir atau investor bagaimana kami bersinergi dan memberikan fasilitas kemudahan dari sisi proses bisnis, prosedur dan semua perijinan sehingga mereka berfikir bahwa ekspor dari Ambon mudah, cepat dan log off,” ujar Finari.

Dirinya berharap, akan muncul eksportir baru bukan hanya di komoditi ikan tapi pertanian, dan kehutanan yang masih terus berproses sampai saat ini. Sebab dari tahun 2018 terjadi peningkatan nilai ekspor yang sangat signifikan. Tadinya hanya 200 ribu USD, tahun 2018 meningkat 10 juta USD dan di 2019 sampai Juni kurang lebih 6,7 juta USD. Untuk devisa hasil ekspor ini, BI sudah membuat peraturan juga untuk semua ekspor langsung harus mencatat DHE di dokumen ekspor.

Sedangkan untuk rempah-rempah seperti cengkeh, pala tambah Finari, progressnya sedang berproses, mudah-mudahan di tahun ini bisa didorong dan lakukan ekspor langsung dari Ambon. “Yellowfin sudah beberapa kali diekspor perusahaan lain. Yellowfin ini salah satu komoditi jenis ikan yang memang menjadi salah satu yang menonjol dari Maluku, ikan-ikan dari Maluku. Cuma kebanyakan mungkin ke Jepang, Australia, Eropa, Amerika, Singapura, ini ke Thailand. Semua punya pasar masing-masing,” bebernya.

Sementara owner CV Sumber Harta Laut Mas selaku eksportir, Kendrik mengaku, pengumpulan ikan dilakukan paling cepat seminggu, lama dua minggu. Diambil dari Seram, tangkapan dengan alat tangkap dan kapal sendiri, ada kumpul dari masyarakat sekitar. Di Ambon ekspor perdana, sebelumnya ekspor via Surabaya atau Jakarta komoditi tuna yeloowfin, cakalang.

“Perdana jadi kita kirim ke Thailand, sebelumnya belum pernah. Selain Thailand kedepan kita lihat. Kita biasanya cuma ekspor ikan cakalang, tuna, tatihu, YF. Biaya masuk ke negara tujuan ekspor tidak terlalu kendala,” pungkasnya. (MR-02)

News Reporter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *