1.272 JCH Maluku, 3 Gagal Berangkat
Agama 

AMBON,MRNews.com,- Jamaah Calon Haji (JCH) Provinsi Maluku sebanyak 1.272 orang, sebagaimana kuota haji Maluku saat ini sesuai keputusan Menteri Agama nomor 176 tahun 2019 tentang penetapan kuota haji tambahan. Sayangnya, dari 1.272 itu, tiga (3) orang gagal berangkat menunaikan haji tahun 1440H/2019M dengan dua alasan yaitu Kota Ambon satu meninggal dunia, sedangkan dua orang dari Kabupaten SBT dan Kota Tual menunda keberangkatannya. Sehingga total 1.269 orang yang berangkat.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad mengaku, kuota untuk Maluku tahun ini bertambah dari sebelumnya 569 orang selama dua tahun terakhir menjadi 1.272 orang. Dengan rincian, Kota Ambon 365 orang, Kota Tual 122 orang, Kabupaten Maluku Tengah 189 orang, Maluku Tenggara 97 orang, Seram Bagian Barat (SBB) 123 orang, Seram Bagian Timur (SBT) 117 orang, Buru 118 orang, Buru Selatan (Bursel) 48 orang, Kepulauan Aru 66 orang, Kepulauan Tanimbar 11 orang, Maluku Barat Daya (MBD) 5 orang dan TPHD 8 orang.

“Dari 1.272, laki-laki 528 orang, wanita 731 orang. JCH tertua berasal dari Kabupaten SBB atas nama Suryanto Sentono berusia 100 tahun kloter 14. Sedangkan termuda 21 tahun, Akbar Tanjung Longi dari Tanimbar kloter 13. Mereka mulai berangkat besok pagi menuju Embarkasi Hasanuddin, Makassar dengan menumpangi pesawat Lion Air. Sementara dari Makasar ke Arab Saudi pada 15-16 Juli. Rencana kembali ke tanah air pada 26 dan 27 Agustus 2019 dengan penerbangan Garuda Indonesia,” kata Musaad kepada awak media usai pelepasan JCH Provinsi Maluku oleh Gubernur Murad Ismail di Asrama Haji, Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Sabtu (13/7/19).

Untuk dokumen perjalanan haji sebut Fesal, dinyatakan lengkap 100 persen hingga kembali ke tanah air, sedangkan rekam medik biometrik akan dilakukan di embarkasi menggunakan sistem jalur cepat fast track sehingga CJH tidak perlu berlama-lama di bandara King Abdul Aziz Jeddah. Dimana tiba langsung menuju hotel, semua tenda di Arafah ber-AC dan penempatan jamaah berdasarkan zona daerah yaitu JCH kloter 12-14 seluruhnya menempati wilayah Syisah agar mudah berkomunikasi serta menu makanan diatur sesuai cita rasa Indonesia Timur.

“Jika kelak Maluku mempunyai embarkasi haji, tidak tertutup kemungkinan sagu dan papeda juga akan ditemui di Arab Saudi. Kami patut berterima kasih kepada pa Gubernur karena ada bantuan pemerintah daerah diberikan sebesar Rp 2.103.888.000 dimana Rp 1.654.000 per jamaah untuk biaya operasional selama di Ambon dan embarkasi PP. Juga selama ini JCH berangkat dari pintu bandara bersama penumpang reguler. Tapi saat ini ada apresiasi agar JCH melalui VIP Pemda dan langsung menuju pesawat. Allhamdulilah perjalanan semakin lancar dan mudah,” ungkap Fesal.

Sementara Gubernur Maluku, Murad Ismail saat melepas JCH Maluku menyatakan, pemerintah dan masyarakat Maluku mendoakan JCH agar tetap sehat, sabar, ikhlas dan diteguhkan niatnya sehingga pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan pada waktunya jamaah bisa menjadi haji yang mabrur. Sebab ibadah haji adalah momentum ibadah yang diharapkan mampu dipahami dan dihayati sehingga dalam kehidupan seseorang yang telah melakukan ibadah haji, dia belajar menjadi sumber kasih sayang, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan untuk sesama sehingga dapat bermanfaat dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Maluku tercinta.

“Saya ingatkan kepada JCH agar saling membantu sehingga terhindar dari perselisihan yang akan mengganggu selama menunaikan ibadah haji. Juga senantiasa menjaga kondisi kesehatan terkhususnya JCH berusia Lansia serta menghindari aktivitas tidak bermanfaat atau penting. Bagi kepala pembimbing haji, tenaga kesehatan pendamping, ketua kloter, kelompok dan lainnya agar dapat melaksanakan tugas masing-masing dengan baik dan optimal,” ingat Gubernur. (MR-02)

News Reporter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *