BNPB: 131 Orang Meninggal & 42.239 Rumah Rusak 
Maluku 

AMBON,MRNews.com,- Memasuki hari ketiga pascagempa 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), maka berdasarkan data yang dirilis BNPB RI, hingga Rabu (8/8/18), jumlah korban akibat gempa di NTB dan Bali sebanyak 131 orang meninggal dunia, 1.477 orang luka berat dan dirawat inap di rumah sakit, 156.003 orang mengungsi, 42.239 unit rumah rusak dan 458 unit sekolah rusak.

Adapun daerah di Kabupaten Lombok Utara paling parah terdampak bencana. Diman dari 131 orang meninggal, terdapat di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 78 orang, Lombok Barat 24 orang, Lombok Timur 19 orang, Kota Mataram 6 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang. Meski begitu, data ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pendataan belum semuanya selesai dilakukan. Selain itu, korban belum semua ditemukan oleh tim SAR gabungan.

“Data terkini, 131 orang meninggal. Namun, di sosial media, beredar data jumlah korban meninggal lebih banyak. Bahkan hasil pertemuan Camat se-Kabupaten Lombok Utara malah jumlah korban 347 orang meninggal. Sehingga posko BNPB dan Pusdalops BPBD NTB masih memverifikasi kebenaran data itu. Laporan data korban harus dilampirkan identitas korban yaitu nama, usia, jenis kelamin dan alamat asal guna menyatakan data korban tersebut benar. Sebab konsekuensi adanya korban meninggal, maka pemerintah akan memberikan santunan duka cita dan lainnya,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya yang diterima media ini, Rabu (8/8/18) malam.

Dikatakan, BNPB dan BPBD NTB sudah meminta Bupati Lombok Utara memberikan lampiran identitas korban meninggal di Kabupaten Lombok Utara guna dilakukan verifikasi. Karena sesuai regulasi yang ada, data resmi dari korban akibat bencana yang benar dan diakui pemerintah adalah dari BNPB dan BPBD.

Tak hanya itu, menurut Sutopo, jumlah pengungsi juga terus bertambah. Dari data saat ini, 156.003 orang pengungsi, yang tersebar di Lombok Utara 55.390 orang, Lombok Timur 29.195 orang, Lombok Barat 39.599 orang dan Kota Mataram 31.819 orang. Diperkirakan data itu akan bertambah mengingat belum semua pengungsi terdata dengan baik. Bahkan, kebutuhan dasar pengungsi terus ditambah.

“Dapur umum dan dapur lapangan terus didirikan di banyak tempat oleh TNI, Polri, Tagana, SKPD, BPBD Jawa Tengah, NGO, dan masyarakat. Logistik juga terus didistribusikan. 100 ton beras telah dikeluarkan dari Depo Logistik oleh Dinas Sosial dan BPBD NTB. Distribusi bantuan mengerahkan relawan-relawan dengan kendaraan untuk menyalurkan ke daerah-daerah yang terisolir dan belum menerima bantuan. Lebih dari 200 kendaraan mengakut logistic kebutuhan dasar pengungsi seperti permakanan, air mineral, selimut, tikar, pakaian dan sebagainya telah disalurkan dari Gudang BPBD NTB pada 8/8/2018,” tutup Sutopo. (MR-02)

News Reporter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *