AMBON,MRNews.com,- Guna memastikan informasi tentang manfaat program BPJS Ketenagakerjaan sampai ke seluruh wilayah Indonesia terkhususnya hingga wilayah terkecil yaitu desa, maka BPJS Ketenagakerjaan terus menggalakkan program desa sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) yang kali ini menetapkan Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon sebagai Desa Sadar Jamsostek di Kota Ambon dan langsung dilaunching, di Collin Beach Resort, Latuhalat, Rabu (15/8/18).
Program Desa Sadar Jamsostek merupakan inovasi BPJS Ketenagakerjaan yang bekerjasama dengan aparat desa dalam memberikan sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat pekerja di desa agar lebih memahami manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, mayoritas penduduk Indonesia adalah penduduk desa yang tersebar di lebih dari 72.000 desa di seluruh nusantara. Tidak sedikit penduduk desa yang belum mengenal program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan sebagai amanah UU guna menjamin kesejahteraan seluruh pekerja, baik yang bekerja di perkotaan maupun desa.
Rangkaian kegiatan ini dihadiri langsung Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Ilyas Lubis, Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Rekson Silaban; Deputi Direktur Wilayah Sulawesi Maluku, Sudirman Simamora; dan Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ambon, Alias. Juga Walikota dan Wakil Walikota Ambon Richard Loehenapessy dan Syarif Hadler yang turut hadir meresmikan desa sadar ini bersama OPD, masyarakat dan insan BPJS Ketenagakerjaan lainnya.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Ilyas Lubis mengaku, sangat senang dengan peluncuran Latuhalat sebagai Desa Sadar Jamsostek. Artinya, Raja dan seluruh perangkatnya telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karena itu, pihaknya berterima kasih dan atensi tinggi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Pemerintah Desa yang telah mendukung suksesnya program ini.
“Latuhalat jadi role model, karena sebagian besar warga sudah join dengan BPJS Ketenagakerjaan. Latuhalat adalah desa sadar ketiga yang kita launching. Program ini telah dilaksanakan di beberapa daerah pada tahun 2017 sebanyak 276 desa, 10 desa jadi percontohan dan ditargetkan tahun 2018 akan dibentuk 200 desa sadar Jamsostek. Kami akan terus berupaya menciptakan cara-cara edukasi baru agar seluruh masyarakat pekerja sadar pentingnya sebuah jaminan sosial dalam menghadapi resiko-resiko sosial yang dapat menimpa kita dimanapun dan kapanpun,” ujar Ilyas.
Sementara itu, anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Rekson Silaban mengaku, tujuan dibentuknya Desa Sadar Jamsostek supaya masyarakat desa mengenal lebih dekat program-program BPJS Ketenagakerjaan agar muncul kesadaran pentingnya perlindungan jaminan sosial ini, juga ada kesadaran perangkat desa untuk mensejahterakan masyarakatnya serta para pelaku ekonomi.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy berterima kasih telah menetapkan Latuhalat role model desa sadar BPJS Ketenagakerjaan. Tentu ini jadi komitmen menempatkan nilai-nilai yang tinggi bagi para pekerja, akan pentingnya program BPJS Ketenagakerjaan sebagai proteksi bagi para pekerja dan aspek kemanusiaan ke masyarakat. “Kami berkomitmen terus mewajibkan para pekerja ikut BPJS. Latuhalat tepat dipilih karena SDM-nya dipakai untuk industri, proyek-proyek fisik dan banyak nelayan. Kita sudah ada Perwali, meski banyak tantangan dari para pengusaha,” tutupnya. (MR-02)