AMBON,MRNews.com,- Setelah dibongkar pada bulan April tahun 2015 lalu, dalam ibadah Minggu (6/5/2018) sore, batu alas pembangunan gedung Gereja Dusun Kasih, Jemaat GPM Rumahtiga Klasis Ambon Utara yang berlokasi di kawasan Negeri Passo, kecamatan Baguala resmi diletakkan.
Batu alas pembangunan gedung gereja tersebut diletakkan masing-masing oleh MPH Sinode GPM, Pdt W.B Pariama, Plt Gubernur Maluku yang diwakili Staf Ahli Gubernur, Ronny Tairas, Wakil Ketua DPRD Maluku Richrd Rahakbauw, Walikota Ambon yang diwakili Kepala Inspektorat Kota Ambon, Piet Ohman, Ketua DPRD Kota Ambon yang diwakili Sekretaris fraksi Gerindra, Christianto Laturiuw, MPK GPM Pulau Ambon Utara, Pendeta Ampy Berasaby, Ketua Majelis Jemaat GPM Rumahtiga Pendeta George Likumahuwa, ketua panitia pembangunan dan kepala tukang.
Saat meletakan batu alas, Wakil Ketua DPRD Maluku Richard Rahakbauw (RR) langsung menyebutkan nilai yang akan dibantunya untuk pembangunan gedung gereja tersebut. “Sebagai warga asli GPM yang ada di parlemen dan dalam tanggungjawab terhadap GPM melalui umatnya yang menghantarkan saya sebagai wakil rakyat, maka untuk pembangunan gedung gereja ini saya akan bantu satu (1) miliar. Semoga semua pembangunan berjalan lancar dan diberkati Tuhan,” ungkap politisi Golkar itu.
Bakal hadirnya gereja Dusun Kasih selain menambah satu bangunan gedung gereja yang representatif, tetapi juga pastinya sebagai wadah pembinaan umat dan melancarkan peribadahan umat jemaat GPM Rumahtiga khususnya yang ada di pusat kota. Selain telah ada beberapa gedung gereja lain yang sudah dibangun dan digunakan umat, pasca terkena dampak konflik sosial di Maluku beberapa tahun lalu.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GPM Rumahtiga, Pendeta George Likumahuwa mengaku, upaya pembangunan gedung gereja merupakan hasil komitmen umat sehingga dibangun dalam tiga konsep, yakni konsep teologi, bahwa bangunan gereja merupakan sarana hubungan dengan Tuhan dan sesama. Konsep kedua yakni konsep etno, dimana gedung gereja dibangun dengan recor budaya antara perpaduan trinitas dengan patasiwa patalima. Karena gereja tumbuh dalam budaya dan konsep konservasi, bahwa gereja hadir untuk melakukan konservasi manggrove.
“Wilayah pembangunan gedung gereja tersebut dibangun di kawasan manggrove. Sehingga gereja berkomitmen untuk menjaga alam khususnya hutan konservasi manggrove. Karenanya, telah dibentuk salah satu seksi yakni seksi kalesang manggrove termasuk telah dilakukan penanaman 150 anakan manggrove di kawasan tersebut,” tukas Likumahuwa.
ebelumnya, Ketua panitia pembangunan. Pieter Pattiwaelapia mengungkapkan, konsep pembangunan Gereja Dusun Kasih adalah konsep bangunan yang tetap menghargai alam, sehingga waktu berdirinya gereja, kawasan tersebut tetap dijaga. (MR-05)