NAMLEA,MRnews- Bupati Kabupaten Buru, Ramly I. Umasugi yang diwakili oleh Asisten II, Drs Abas Pellu, MM secara resmi melaunching penggunaan jamu kehidupan untuk mengatasi pencemaran Sianida dan Mercury di kabupaten Buru, yang berlangsung di Dataran Waeapo pekan kemarin.
“Apresiasi yang setinggi-tingginya diberikan oleh Pemda setempat kepada peserta diklat pim Tk. III angkatan XIII Thn 2018 dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia(BPSDM) Provinsi Maluku, yang telah menciptakan inovasi jamu kehidupan “ujar Pellu.
Kedepan Kata Pelu, Pemda Buru, akan Mengirim ASN lebih banyak lagi untuk mengikuti Pendidikan Diklat agar dapat menciptakan INOVASI yang berguna Bagi Nusa dan Bangsa dan Khususnya Bagi Pemerintah Kabupaten Buru.
Kegiatan inovasi Lanjutnya, merupakan pertama di Kabupaten Buru bahkan di Indonesia. Inovasi jamu kehidupan untuk mengatasi ancaman pencemaran Sianida dan Mercury di kabupaten Buru.
Usai Launching, Muspida bersama peserta Pim Tk. III menuju lokasi penelitian penanaman kangkung yang menggunakan jamu kehidupan yang ditanam pada pada lokasi pembuangan olahan limbah emas yang merupakan sentra sianida dan mercury di lokasi Tong, Tromol dan Rendaman, dimana lokasi tersebut sering terjadi kematian hewan secara mendadak.
Ditempat terpisah peserta Diklat pim tingkat III, Kasim Samak, SP kepada wartawan mengatakan, Jamu kehidupan adalah inovasi yang dapat mengatasi pencemaran Sianida dan Mercury di Kabupaten Buru.
“Kami juga telah telah melakukan gerakan penaburan jamu kehidupan di Tiga Kecamatan dintaranya: Kecamatan Waeapo, Lolong Guba dan Kecamatan Waelata” jelasnya.
Inovasi ini berguna untuk mengatasi pencemaran Sianida dan Mercury. Kedepannya, seluruh kecamatan yang telah dicemari bahan- bahan berbahaya ini akan ditaburi jamu Kehidupan, agar lingkungan yang telah tercemar dan gersang berubah menjadi hijau kembali dan bersih dari pencemaran,sehingga tanaman masyarakat sehat untuk dikonsumsi. (MK- 06).