AMBON,MRNews.com,- Salah satu anggota satuan tugas (Satgas) Gojek, perusahaan ojek online (Ojol) bernama Rauf Lating yang juga diketahui merupakan anggota Brimob Polda Maluku menghalangi dan mengintimidasi tugas kerja beberapa jurnalis yang hendak meliput rapat antara pihak Gojek dengan DPRD kota Ambon di ruang pertemuan DPRD, Kamis (5/9/19).
Mereka yang diintimidasi atau dihalang-halangi yakni Wahab Pacina (Ambon Ekspres), Alfian Sanusi (Terasmaluku.com), Idrus Ohorella (Beritakota Ambon), dan Rafsanjani Ely (Kabar Timur). Padahal, pertemuan itu digelar secara terbuka dan tidak ada larangan peliputan oleh media dari pimpinan maupun anggota DPRD. Karena sifatnya aspiratif ketika puluhan Ojol dari Gojek di kota Ambon dan manajemen datang meminta bertemu komisi III DPRD Kota Ambon.
Termasuk pihak Satgas Gojek yang tidak punya wewenang untuk melarang wartawan masuk dalam rapat terbuka itu. Karena tidak ada situasi genting yang berkaitan dengan keamanan dan mengancam keslamatan pihak manajemen.
“Ose sapa, sapa suruh datang ke sini, ini rapat tertutup ada rapat dengan anggota. Ose seng boleh masuk,” kata Lating dengan dikawal dua orang lainnya.
Selain itu, anggota Brimob Polda Maluku ini juga meminta dan mengambil kartu pers yang dimiliki oleh jurnalis Terasmaluku.com lalu di foto kartu persnya. “Mana ose pung tanda pengenal,” kata Rahul dengan kasar.
Sikap arogansi dan intimidatif tersebut mendatangkan kecaman dari Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono. Politisi Gerindra ini menyesalkan tindakan intimidasi yang dilakukan oleh pihak Gojek kepada wartawan yang sedang melakukan aktivitas liputan.
“Saya kira tidak bisa pakai cara-cara premanisme di dalam menjalankan manajemen pengelolaan Gojek. Tidak boleh intimidasi seperti itu,” katanya.
Diketahui, pertemuan yang dilakukan oleh Ojol dari Gojek di Ambon ini untuk memprotes kebijakan terkait dengan pemotongan bonus yang dilakukan manajemen Gojek. (MR-02)
