Kolaborasi Brass & Hadrat-Totobuang di Ambon “Catatkan Sejarah”

AMBON,MRNews.com,- Tiga hari berturut-turut warga kota Ambon disuguhkan dengan suguhan seni dan musik. Diawali dengan harmoni sudut kota pada beberapa panggung yang menampilkan sejumlah musisi lokal Ambon, diikuti festival band oleh sejumlah grup band kemudian festival choir yang seluruhnya berlokasi di jalan Abdulalie, jalan Diponegoro, jalan AY Patty dan jalan Pattimura.

Kali ini “getaran” Ambon kota musik dunia terasa dengan adanya festival brass, totobuang dan hadrah. Tak tanggung-tanggung, sejak petang sejumlah grup sanggar telah berkolaborasi musik totobuang dan hadrah di jalan-jalan utama kota Ambon. Alunan musik dan lagu terus didendangkan menghibur warga kota yang sekedar lewat atau akhiri aktivitasnya bahkan berhenti sejenak nikmati sambil berpose.

Malamnya, giliran paduan terompet se-kota Ambon bergabung yang jumlahnya hampir mencapai 500 orang berkolaborasi dengan hadrat dan totobuang, long march menyusuri jalan AY Patty menuju ke beberapa ruas jalan dan berakhir di AY Patty lagi sembari senandungkan sejumlah lagu-lagu. Hal itu pun menyedot perhatian warga kota yang berhamburan ke depan jalan saksikan “Ambon Pono Deng Musik”. Lagu Ambon Manise, Toki Gaba-Gaba, Shalawat dan Gandong jadi lagu penutup kolaborasi.

Di panggung Ambon city of music, Walikota Ambon Richard Louhenapessy katakan, usia kota Ambon ke 444 boleh tua tapi wajah kota harus tetap muda. Dibuktikan itu lewat harmoni sudut kota, festival band, festival choir dan sekarang festival hadrat, totobuang dan brass. Artinya “Ambon Pono Deng Musik”.

Dimana kolaborasi hadrat, totobuang dan brass adalah wujud dari kerukunan antar umat beragama yang terbaik di Indonesia. Nantinya pula ada Amboina Music Karnaval dengan 90 mobil hias dengan ciri alat-alat musik. Semua itu sebagai persiapan Ambon menjadi kota musik dunia.

“Kami sampaikan terima kasih atas dukungan saudara-saudara pemain musik. Hari ini saudara mencatat dengan tinta emas sejarah baru bagi masa depan kota ini sebagai pintu masuk Ambon 2020. Sebab yang telah kita buat hari ini, bukan untuk saya, pa wakil walikota atau pa Sekkot tapi untuk masa depan kota Ambon. Tahun depan kita akan buat lebih besar lagi untuk mengundang orang datang karena memang ini Ambon kota musik,” tutupnya. (MR-02)

 

News Reporter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *