AMBON,MRNews.com,- Guna mengantisipasi terjadinya penyelewenangan atau penyalahgunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) di kota Ambon, maka Sistem Informasi Keuangan Desa (Siskeudes) sangat dibutuhkan sehingga ada transparansi dan pengawasan langsung dari pemerintah dan pendamping, serta penggunaannya tepat sasaran oleh desa.

Hal itu diungkapkan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy melalui Asisten Administrasi Umum Setkot Ambon, Romeo Soplanit saat membuka Pelatihan Sistem Informasi Keuangan Desa (Siskeudes) bagi aparatur Desa/Negeri dan Pendamping Desa yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) di Ballroom Marina Hotel, Selasa(27/3).

“Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk pengelolaan keuangan desa supaya jangan terjadi penyelewengan atau kebocoran-kebocoran laporan keuangan. Supaya dia jalan lancar, kita pakai sistim keuangan desa sehingga efektif dan transparan. Karena faktanya, banyak desa di Indonesia bermasalah soal DD. Banyak masuk penjara karena pengelolaannya disalahgunakan untuk kepentingan pribadi,” tandas Walikota.

Sistim aplikasi yang dilatih ini kata Walikota, secara online dan tidak lagi dilakukan secara manual. Sehingga dengan adanya DD dari pemerintah pusat lewat APBN, akan masuk di APBD baru disalurkan ke Desa atau Negeri untuk pembangunan masyarakat Desa. Dimana semuanya bisa tergambar dan transparan dilihat termasuk penggunaannya.

Oleh sebab itu pelatihan ini menurut Walikota penting supaya aparatur Desa/Negeri dan Pendamping Desa bisa tahu cara pelaporan DD dan mengakses informasi terkait DD-ADD. Karena mulai dari perencanaan, pelaksanaan perencanaan sampai laporan semuanya masuk di sistim.

“Semua tersistim dan ini bagus. Karena lewat sistim ini menganut paham pengawasan langsung. Jadi tidak bisa sembarangan menggunakan DD, kalau ada belanja yang tidak sesuai dengan aturan, sistim juga tidak mau terima dan tanggungjawab sendiri,” tegasnya.

Dengan demikian tambah Walikota pembangunan terus dilakukan mulai dari desa dan jadi perencanaan daerah yang besar. Artinya, desa disaat sekarang dapat kesempatan membangun dirinya sendiri. Dimana lebih sasaran kepada pemberdayaan masyarakat supaya masyarakat cepat sejahtera.

Dia pun berharap agar desa-desa di kota Ambon bisa menyerap DD-ADD 100 persen pada tahun 2018 sesuai peruntukannya. Pasalnya,  pelatihan-pelatihan tentang pengelolaan keuangan desa yang dilakukan berulang kali oleh Pemkot Ambon melalui OPD tapi pelaksanaannya tidak terjadi dengan baik.

“Tahun lalu penyerapan cuma 40 persen, 60 persen tidak terserap. Waktu tidak ada uang bilang pemerintah tidak perhatikan. Sekarang pemerintah kasih uang banyak di desa, DD bisa 1 miliar lebih, belum ADD masing-masing desa bisa 2 miliar tapi tidak tahu mau buat apa dengan uang tersebut. Juga dulu mau cari orang untuk jadi kepala desa banyak tidak mau. Tapi adanya DD dan ADD, orang berlomba mau jadi raja, itu soal,” beber Walikota.

Diketahui, pelatihan Siskeudes tersebut akan berlangsung selama tiga (3) hari dan diikuti 119 peserta. (MR-05)

News Reporter