Seminar Lingkungan Selamatkan Teluk Ambon Akan Digelar

AMBON,MRNews.com.-Seminar lingkungan selamatkan Teluk Ambon akan digelar oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Laut Dalam (PPLD) didukung oleh senator asal Maluku, John Pieris.

Ketika dikonfirmasi awak media di Ambon, Sabtu kemarin,  John Pieris mengatakan, saat ini terdapat lima Rumah Sakit yang akan membuang limbahnya ke Teluk Ambon diantaranya, Rumah sakit Siloam, Rumah sakit angkatan Laut Halong, Rumah sakit Bhayangkara yang mengalir melalui selokan, Rumah Sakit Otokuyk, dan RSUP, limbah PLN Galala dan PLN Poka, ditambah dengan limbah restoran kelas tinggi seperti ACC, MCM.
Semua racun mengalir ke laut ditambah dengan pembangunan infrastruktur properti. semua pasir turun dan mengecilkan teluk Ambon dan teluk dalam, oleh karena itu perlu dibuat seminar untuk menyelamatkan terumbu karang di teluk. Pihak LIPI juga merespon baik hal tersebut dan telah dilakukan rapat koordinasi antara Kepala LIPI Ambon, Augy Syahailatua dan staf bersama Anggota DPD-RI Asal Maluku di Ambon, dan dalam waktu dekat akan segera dilakukan.

“Saya mau teluk Ambon itu jadi warisan dunia, teluk Ambon punya keunikan yang luaf biasa, kita harus selamatkan itu, terutama semua stake holder di daerah ini,” ucapnya.

Dijelaskan, Mestinya pemerintah kota Ambon harus berhenti memberikan ijin membangun kepada masyarakat terutama di area sekitar teluk Ambon dan laut dalam, oleh sebab itu stop pembangunan fisik.

John Pieris beranggapan, mestinya ada sebuah terusan atau kanal yabg menghubungkan teluk dalam dan teluk Baguala supaya ketika air pasang dari teluk dalam naik, akan menggeser air yang sudah tercemar itu ke teluk Baguala keluar ke laut bebas. demikian sebaliknya arus dari teluk Baguala menggeser kotoran yang tergenang di teluk dalam keluar.

hasil penelitian LIPI air yang ada dalam teluk empat puluh tahun baru keluar, semuanya bermuara disitu, tentu pasti mati semua biota laut akibat dari pembangunan yang tidak terkontrol, xan ijin pembangunan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kota Ambon tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan hidup.

Hal penting dari pembuatan kanal, ucap Pieris, agar supaya ada pembukaan jalur transportasi baru dari seram ke kanal itu, langsung menuju Mardika atau Benteng. sehingga dapat mengurai kemacetan,itu harus dipotong, terutama kawasan depan SPN dan Passo negeri harus dipotong sebagian supaya kanal dapat dibangun, akan lebih menarik lagi jika diatasnya dibangun fly over, jadi pulau Ambon itu terhubung diatas.

“Fly over itu, dimulai dari negeri lama, naik, dan keluar di balakang SPN passo, semakin indah ada Jembatan Merah Putih (JMP) yang menghubungkan dua daratan Galala-Poka dan dibawahnya ada kanal yang menghubungkan dua lautan.sangat menarik, sehingga orang tidak lagi bersesak di kota ini.
Dengan demikian bisa saja sepertiga dari penduduk Leitimur dapat membuka akses ke daerah tersebut.

Menurutnya, semua proses pembangunan pasti ada resikonya, dan pemerintah harus jeli melihat hal tersebut, tetapi tidak terlalu mahal, kemungkinan biayanya juga sepertiga dari JMP. (MR-06)

News Reporter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *