by

Hari Ini, SIKM Kota Ambon Tidak Berlaku

AMBON,MRNews.com,- Setelah dibuka layanan selama kurang lebih dua minggu, terhitung hari ini, Selasa (18/5) surat ijin keluar masuk (SIKM) Kota Ambon tidak lagi berlaku untuk para pelaku perjalanan.

Pasalnya, layanan SIKM sudah ditutup pemerintah kota (Pemkot) Ambon sejak Senin (17/5) malam sesuai dengan surat edaran (SE) yang diturunkan pemerintah pusat.

“SIKM itu berlaku sesuai dengan SE, yang berakhir sampai tanggal 17 Mei kemarin pukul 00.00 WIT. Artinya terhitung hari ini SIKM sudah tidak berlaku lagi,” beber koordinator fasilitas umum Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Ambon Richard Luhukay kepada media ini via seluler, Selasa (18/5).

Menurutnya, pemberlakuan SIKM yang berjalan dua minggu itu semata-mata untuk mengurangi mobilisasi masyarakat yang tinggi dimomen mudik hari raya Idul Fitri 1442/Hijriah dan pasca Idul Fitri dari suatu daerah ke daerah lain, apalagi jika daerah tujuan aman. Sehingga bisa menekan angka penyebaran kasus COVID-19.

“SIKM Kota Ambon kita maksimalkan dan puji syukur setiap pelaku perjalanan yang mengurus SIKM dengan dokumen lengkap sehingga tidak berpengaruh pada angka kasus COVID-19. Karena yang tidak lengkap dokumen, kita tolak,” jelas Luhukay.

Dengan tidak diberlakukannya lagi SIKM maka sebut Luhukay, pelaku perjalanan antar pulau wajib memenuhi persyaratan seperti biasanya ditengah pandemi Covid-19. Diantaranya mengantongi hasil rapid test antigen yang dinyatakan negatif dan lain-lain.

“Ketika sudah tidak berlaku lagi SIKM, maka pos pelayanan juga sudah dicabut sejak kemarin. Jadi pelaku perjalanan melakukan perjalan seperti biasanya. Karena SIKM itu berlaku saat-saat penerapan aturan untuk tidak mudik,” urai Kadispora Kota Ambon.

Meski sudah tidak berlaku SIKM, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Ambon ketika melakukan aktivitas diluar rumah, harus tetap mengedepankan protokol kesehatan. Guna meminimalisir angka terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebab kondisi kota Ambon yang saat ini ada dizona kuning harus dijaga untuk tetap bertahan, bahkan bisa bergeser ke zona hijau. Menjaga tentu agar tingkat penyebaran kasus COVID-19 berkurang.

“Tetap menggunakan masker disaat keluar rumah dan menjaga jarak. Karena kita tidak mau euforia perayaan keagamaan atau apapun namanya nanti juga mengakibatkan lahirnya klaster terbaru,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed