AMBON,MRNews.com,- Musyawarah daerah (Musda) DPD Golkar Kota Ambon hari ini dinilai ketua DPD II yang juga Walikota Ambon Richard Louhenapessy penting karena ada beban politik besar yang diemban partai Golkar di kota Ambon.
Beban politik untuk merebut lagi kepemimpinan daerah lima tahun akan datang, dan beban politik merebut kembali ketua DPRD lima tahun akan datang. Oleh karena itu segala kebijakan yang diambil betul-betul harus mengantisipasi peluang dan tantangan yang akan dihadapi kedepan.
“Menjadi ketua DPD ini bukan tujuan. Menjadi pengurus Golkar bukan tujuan. Tujuan kita berpartai adalah mendapat kepercayaan dari rakyat untuk mewakili mereka. Apa artinya jadi pengurus tapi tidak ada kursi DPRD, apa arti jadi ketua DPD kalau tidak ada kursi di DPRD,” tandas Louhenapessy, Rabu (9/9).
Karenanya, partai ini kata dia, sebagai sarana untuk menangkap aspirasi dari masyarakat untuk memperjuangkan sesuai jenjangnya. Sehingga Golkar harus berbeda dengan partai atau organisasi lain.
“Kita telah bekerja keras dan kepercayaan telah diberikan masyarakat kota sudah sangat signifikan, itu yang harus kita jaga, kita pelihara terus atas tuntutan dan pendampingan DPD I bersama-sama DPP,” jelasnya di Marina Hotel saat pembukaan Musda.
Beberapa kali memang diakui, pelaksanaan Musda kota Ambon tertunda. Bukan karena kepentingan subjektifitas tapi semata-mata keinginan untuk ketua DPD I hadir. Karena itu diharapkan ber-Musda dalam semangat kekeluargaan.
“Beda pendapat biasa, tapi saat sudah ada keputusan, itu pemimpin bagi semua masyarakat. Beberapa calon yang maju. Itu artinya hasrat dan dinamika hidup terus dipartai ini untuk sebuah kepentingan politik rakyat kedepan. Kalau hanya satu calon tunggal itu kegagalan pembinaan kaderisasi kita,” bebernya.
Tantangan kedepan tambahnya, tidak mudah. Dalam analisa perkembangan perubahan sosial ada tiga hal paling menonjol yaitu ciri masyarakat kedepan akan diwarnai sikap keterbukaan toleransi, semangat demokratisasi dan perkembangan IPTEK. (MR-02)
Comment