by

Leuwol Akui Harga Telur Bervariasi

AMBON,MRNews.com,- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon mengakui, harga telur dipasaran bervariasi. Meski ditengah mewabahnya virus corona dan hoax bayi yang menggeger dunia maya dan nyata yang meminta masyarakat makan telur rebus sebelum jam 12.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon Pieter Leuwol mengaku, memang kalau telur ketika masuk tidak bisa bertahan atau disimpan terlalu lama seperti stok bahan pokok yang lain. Artinya berputar terus.

“Sampai kemarin juga ada yang masuk. Setiap kapal yang masuk biasanya update data ke beta. Telur memang harganya bervariasi karena ada telur lokal tetapi juga ada dari Surabaya,” tukas Leuwol kepada awak media di Balaikota Ambon, Jumat (27/3/2020).

Dikatakan, dirinya bahkan sengaja membeli satu rak telur yang isinya 30 butir mendapat harga 70 ribu. Dengan asumsi, per butir berkisar antara 2 ribu-2.200.

“Memang telur ada fluktuasi harga, tidak menentu. Kondisi dan mekanisme pasar begitu sudah. Wajarlah. Bukan juga karena berita hoax harus makan telur rebus untuk menangkal corona,” tukasnya.

Selain itu, Leuwol menjamin kebutuhan stok bahan pokok (Bapok) tetap pada posisi aman. Tersedia dan diperkirakan bisa bertahan 3-5 bulan kedepan. Sebab kapal-kapal yang biasanya distribusikan Bapok dari Surabaya maupun Makassar terus masuk ke Kota Ambon. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed