by

21 Jemaat di Klasis Kota Ambon Dilatih Susun Renstra GPM

-Agama-1,192 views

AMBON,MRNews.com,- Pentingnya perencanaan dalam organisasi termasuk institusi Gereja, membuat Majelis Pekerja Klasis (MPK) Kota Ambon menggagas kegiatan pelatihan penyusunan rencana strategis (Renstra) Gereja Protestan Maluku (GPM) selama dua hari, Kamis dan Jumat (20-21 Agustus 2020) di Gedung Gereja Marantha.

Pelatihan menyasar ketua majelis dan pendeta jemaat, ketua dan sekretaris tim Renstra pada 21 jemaat dalam wilayah pelayanan Klasis, tim Renstra Klasis serta tim media center. Dengan narasumber utama, Direktur Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sinode GPM Pendeta Simon Werinussa.

Sekretaris Klasis Pendeta Adriana Lohy/Norimarna saat pembukaan katakan, alasan adanya pelatihan ini karena diakui bahwa dengan pemberlakuan Renstra, proses perencanaan memiliki dampak sinergitas untuk menjalankan visi dan misi serta mencapai tujuan pada aras jemaat sampai sinode.

Disadari pula, banyak kendala yang ditemui dalam proses penyusunan Renstra. Hal ini lebih disebabkan dari tidak meratanya penyebaran sumber daya manusia dihampir setiap aras, serta tahapan dan alur kerja Renstra yang tidak sederhana serta mekanisme kerja yang juga tidak mudah.

“Dari berbagai masukkan serta saran yang didapat Tim Litbang Sinode dari Bacarita Online Renstra dengan beberapa Klasis, dipandang perlu dilakukan perubahan penyusunan Renstra dengan menitikberatkan pada penyederhanaan serta mempermudah alur serta proses penyusunan,” ujar Lohy di Gereja Maranatha, Kamis (20/8).

Karena itu, diharapkannya, melalui pelatihan penyusunan Renstra selama dua hari dapat memberi pedoman pelaksanaan Renstra Jemaat GPM dalam wilayah pelayanan Klasis Kota Ambon yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi.

Kemudian bisa menjaga dan mengendalikan arah dan gerak penyelenggaraan pelayanan jemaat dalam wilayah pelayanan Klasis Kota Ambon sesuai amanat pelayanan GPM, maupun memperkuat sentralisasi visi dan misi GPM serta desentralisasi prakarsa pelayanan gereja.

Sementara Direktur Litbang Sinode GPM Pendeta Simon Werinussa mengaku, dalam mewujudkan sinergitas pelayanan Gereja maka visi dan misi Gereja menjadi visi dan misi sentral pergerakan Gereja secara keseluruhan. Seiring berjalan waktu, terjadi perubahan paradigma perencanaan Gereja yakni dari yang berorientasi dari masalah menjadi orientasi pada kekuatan/potensi.

“Tema dan sub tema GPM tidak menjadi dasar perencanaan program tetapi menjadi inspirasi program. Maka harapannya lewat pelatihan ini ada kesatuan persepsi dari tingkat Klasis hingga Jemaat dalam penyusunan Renstra lima tahun kedepan. Penting tahu, Manajemen Sistem Informasi Pelayanan (MSIP) menjadi instrumen atau sumber data perumusan Renstra,” kunci Werinussa. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed