by

Kota Ambon Terima Vaksin Pertama 7280 Dosis

AMBON,MRNews.com,- Kota Ambon merupakan daerah pertama di Maluku yang menerima distribusi vaksin sebanyak 7280 dosis yang nantinya diperuntukkan untuk sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan peserta vaksin lainnya yang masuk kategori tahap pertama.

Distribusi vaksin yang dilakukan dari instalasi farmasi Dinkes provinsi Maluku Karang Panjang Ambon ke instalasi farmasi Dinkes kota Ambon di Belakang Soya dikawal ketat aparat kepolisian Brimob Polda Maluku, Rabu (13/1/2021).

Paket vaksin diserahkan kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Maluku Tan Rian Richardo dan Kepala Bidang P2P Daud Samal yang diterima Walikota Ambon Richard Louhenapessy di instalasi farmasi Dinkes kota Ambon.

Usai serah terima vaksin, Walikota Ambon Richard Louhenapessy kepada awak media katakan, vaksin diperuntukkan bagi 3640 SDM kesehatan yang jadi target sasaran dari 7280 yang didapat. Nantinya tiap peserta vaksin akan disuntik dua kali, dengan jeda waktu dua minggu atau 14 hari.

“Kesempatan pertama itu untuk SDM kesehatan, tenaga supporting lain maupun tenaga non medis, kurang lebih seluruh itu ada 4053 tenaga yang siap. Tapi karena cuma dapat 7280 otomatis kita nanti akan skrining ulang lagi,” tandas Walikota.

Dikatakan, setiap hari pihaknya akan melakukan dua sesi penyuntikan selama 1 jam dimulai jam 10.00-11.00 WIT dan 13.00-14.00 WIT. Sedangkan untuk tiga Puskesmas yaitu Halong, Lateri dan Passo, itu bisa tiga (3) kali penyuntikan plus jam 08.00-09.00 WIT.

“Setiap hari 1 sesi hanya bisa diisi 15-20 orang. Peserta yang datang diundang lewat SMS blast. Jadi setiap orang yang dapat SMS untuk vaksin, maka itu yang dilapor untuk jalani tahap vaksinasi,” terangnya.

Lebih lanjut menurut Louhenapessy, setiap kepala Puskesmas akan menjadi orang pertama yang disitu berdasarkan SMS blast. Sehingga bisa saja prioritas utama itu pasti pada seluruh ASN akan mendapatkan itu.

“Kita kan harus menjadi contoh dengan pola patrineal, bagaimna kita mau suruh masyarakat suntik kalau kita sendiri tidak menjadi contoh. Karena itu nanti tanggal 15, Gubernur, saya, seluruh pejabat Forkopimda kota itu akan disana, nanti kita seleksi,” beber politisi Golkar.

“Kalau petugas kesehatan bilang Bapak tidak bisa, karena punya umur sudah lebih dari 60, yah sudah saya tunggu. Bapak nggak boleh karena ada indikasi darah tinggi. Ini bapak juga nggak boleh karena bapak alumni. Nah itu nggak boleh alumni-alumni Covid to itu nggak bisa masuk dalam kualifikasi itu,” urai Louhenapessy. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed