AMBON,MRNews.com,- 20 orang kelompok nelayan pembudidaya di Desa Hative Kecil dan di Kelurahan Lateri mengikuti pelatihan keramba jaring apung yang digagas Bank Indonesia (BI) perwakilan Maluku dengan Kodam XVI/Pattimura dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Rabu (28/4).
Pelatihan itu untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam mengelola usaha secara profesional, menciptakan kelompok nelayan yang berjiwa wirausaha dan membina kelompok nelayan dalam pemanfaatan akses permodalan guna meningkatkan produktifitas komoditi perikanan.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Maluku Noviansari Manullang mengatakan, pelatihan ini digelar selama empat hari hingga 1 Mei mendatang.
Dengan materi seputar budidaya ikan yang baik meliputi pengenalan penyakit ikan dan penyembuhannya, pencampuran pakan, pembersihan dan penjahitan jaring keramba dan pemisahan ikan serta analisis usaha budidaya.
“Kegiatan ini bertujuan guna meningkatkan perekonomian yang ada di Maluku untuk mencegah Inflasi,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Abdul Haris mengatakan, pelatihan ini sangat bagus dalam mendukung produktifitas ikan di Maluku mengingat Maluku merupakan salah satu provinsi dengan nilai konsumsi ikan tertinggi di Indonesia.
Kodam XVI/Pattimura melalui staf teritorial menunjuk PNS Jefry Slamta, anggota Denmadam XVI/Pattimura menjadi pemateri pada pelatihan tersebut.
Sebab Jefry salah satu anggota Kodam XVI/Pattimura yang sukses mengembangkan keramba jaring apung dari botol bekas.
“Awalnya saya terinspirasi dari orang Australia yang membuat pulau dari botol bekas, namun saya pikir-pikir lagi mending botol-botol bekas itu saya buat keramba jaring apung dan Puji Tuhan setelah perekonomian saya meningkat, botol bekas itu saya ganti dengan drum biar lebih kuat,” ujar Jefry.
Setelah menekuni dengan sabar sejak 2009 hingga kini usahanya itu sukses. Bahkan Jefri dapat membantu sejumlah kelompok nelayan di Maluku.
Selaini jadi pemateri pelatihan ini, Jefry juga sempat memberikan pelatihan budidaya ikan untuk skala ekspor, lobster dan kerapu. (MR-02)
Comment