by

Kreatif Ditengah Pandemi, FIPK IAKN Ambon Lakukan PKM di Tihulale & Rumahkay

AMBON,MRNews.com,- Wabah pandemi Covid-19 bukan hanya mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah, tetapi juga mempengaruhi proses pembelajaran di gereja yang dilakukan pada wadah pelayanan Sekolah Minggu dan Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) baik para pengasuh dan anak dalam melakukan pembelajaran, maupun anak asuh ketika bersosialisasi dengan teman sebaya maupun para pengasuhnya.

Karena itu perangkat pelayan khususnya para pengasuh dituntut untuk semakin kreatif dan aktif dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas bagi ketercapaian tujuan pembelajaran tetapi juga pertumbuhan iman anak dan remaja SM-TPI.

Disisi lain banyak masalah yang dihadapi warga gereja saat ini, maka para pelayan gereja baik pendeta, majelis dan pengurus wadah organisasi harus bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan tugas pelayanannya.

Meskipun demikian, Pandemi Covid-19 dinilai bukan penghalang untuk anak-anak SM-TPI meningkatkan pengetahuan, keterampilannya dalam mengembangkan ilmu tetapi juga bakat dan minatnya sebagai generasi penerus gereja dan bangsa.

Untuk membantu para pelayan gereja juga anak asuh SM-TPI, 16 dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon yang tersebar pada program studi Pendidikan Agama Kristen (PAK), Bimbingan Konseling Kristen (BKK), Pendidikan Kristen Anak Usia Dini (PKAUD) dan satu tenaga kependidikan hadir dalam kehidupan jemaat Tihulale dan Rumahkay Klasis GPM Kairatu dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) selama 3 hari, 15-17 April 2021.

Ketua tim pelaksanaan kegiatan PKM Dr. S.L. Souisa M.Th katakan, kegiatan PKM ini dilakukan untuk menjawab salah satu tugas Tri Darma Perguruan Tinggi dari setiap dosen dan tenaga kependidikan.

Tak hanya itu, PKM juga terimplementasi sebagai wujud tanggungjawab terhadap kerjasama (MOU) yang telah dilakukan dilakukan IAKN Ambon dengan Sinode GPM dibidang pendidikan formal gereja, serta menjadi tanggungjawab moral sebagai bagian dari warga gereja dan warga masyarakat.

“PKM ini menghadirkan para pengasuh SM-TPI dikedua jemaat, para pengurus unit dan wadah organisasi di jemaat Rumahkay dan anak serta Remaja SM-TPI jemaat Rumahkay,” tandas Souisa lewat keterangan persnya yang didapat media ini, Jumat (7/5).

Kegiatan PKM yang dilakukan ini kata Souisa, diisi dengan berbagai materi yang disampaikan para dosen yakni, Model-Model Pastoral Konseling (J. Tuamelly M.Si), Peran Guru Sekolah Minggu (Dr. R. Aralaha M.Th & B. Metekohy M.Pd.K), Psikologi Perkembangan Anak (V. Makaruku M.Si & J. Akollo M.Si).

Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembelajaran (Dr. S.L. Souisa M.Th.), Pelatihan membuat alat peraga untuk anak batita dan anak indria (Dr. M.F. Halamury M.Pd.K & F. Maunary M.Pd.K), Pelatihan membuat media pembelajaran interaktif berbasis IT (D.A. Luhulima M.Pd & M. Toisutta M.Acc).

Kemudian, Etika Bermedia Sosial Bagi Anak dan Remaja (N. Revallo, MH.), Remaja dan Permasalahannya (H. Tuaputimain M.Si), Publick Speaking untuk anak dan remaja (F. Untailawan M.Pd) dan Pelatihan Menulis Karya Ilmiah bagi remaja (F. Dahaklory M.Pd).

“Dari semua kegiatan ini, menghasilkan media pembelajaran interaktif SM-TPI berbasis IT, beberapa alat peraga untuk anak Indria dan Batita, karya ilmiah yang dibuat anak remaja serta anak dan remaja dapat terlatih public speaking,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Klasis Kairatu Pdt. Z. Sahertian S.Th saat pembukaan dan penutupan PKM FIPK IAKN Ambon berharap, kegiatan ini bukan hanya sampai disini tetapi juga dapat dilakukan terus menenerus untuk membantu para pelayan gereja meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanannya, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dari anak-anak SM-TPI.

Selain Ketua Klasis yang memberi atensi luar biasa, ketua Majelis Jemaat Rumahkay Pdt V Kainama dan Pdt Faly Luturmas, ketua majelis jemaat Tihulale juga merespons positif dan apresiasi kegiatan PKM yang dilakukan.

“Kami berharap agar IAKN Ambon terus menjadi berkat bagi pengembangan pelayanan di jemaat-jemaat yang ada dalam wilayah pelayanan GPM melalui kompetensi yang dimiliki oleh civitas akademika,” tandas Kainama & Luturmas kompak. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed