by

Susul Tawiri & Hutumuri, Puskesmas Poka & Salobar Siap Ditutup Sementara

AMBON,MRNews.com,- Usai Puskesmas Hutumuri dan Tawiri yang bersiap ditutup sementara pelayanan kesehatan karena tenaga medisnya terpapar COVID-19, kini bakal menyusul Puskesmas Air Salobar dan Poka juga akan dihentikan pelayanan terhitung 1 Juni mendatang hingga seminggu kedepan.

Pasalnya, lima (5) tenaga medis/perawat tiga diantaranya merupakan perawat di Puskesmas Rijali, satu perawat di Puskesmas Air Salobar dan satu orang lainnya perawat di Puskesmas Poka, terkonfirmasi semalam dari BTKLPP positif COVID-19.

Dengan demikian, juru bicara GTPP COVID-19 Kota Ambon Joy Adriaansz mengaku, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon lewat GTPP juga akan mengambil langkah antisipasi yang sama menutup sementara dua puskesmas yakni Puskesmas Poka dan Air Salobar seminggu kedepan untuk kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan.

“Dengan penutupan sementara Puskesmas Poka dan Air Salobar, tercatat ada empat Puskesmas di Kota Ambon yang akan ditutup sementara pelayanan kesehatannya terhitung sejak 1 hingga 8 juni mendatang, termasuk Puskesmas Tawiri dan Hutumuri,” jelas Joy dalam rilisnya, Sabtu (30/5).

Hal itu lantaran diakui Joy, lima (5) perawat di Kota Ambon terkonfirmasi COVID-19 sesuai hasil Swab tes, dua orang diantaranya pada Puskesmas Poka dan Air Salobar. Sehari sebelumnya dua orang perawat di Puskesmas Tawiri dan Hutumuri juga dinyatakan positif COVID-19.

“Semalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Ambon menerima data dari BTKLPP, dimana ada penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 5 orang yang merupakan tenaga kesehatan (nakes) dari Kota Ambon,” ungkap tukas Kadis Kominfo-Sandi Kota Ambon.

Untuk Puskesmas Rijali sendiri, diakui Joy, pelayanannya akan tetap berjalan, mengingat ketiga perawat yang baru dinyatakan positif, selama ini telah menjalani isolasi terpusat. Sehingga dipastikan mereka tidak melakukan pelayanannya pada Puskesmas Rijali sejak saat itu.

Terhadap jejak para Nakes terkonfirmasi, GTPP akan lakukan tracing/tracking dan Rapid test untuk mengetahui penyebarannya. Sebab tentu siapapun tidak ingin menjadi pembawa atau carrier kepada orang-orang yang tersayang dirumah.

“Sejak kasus positif dua perawat sebelumnya di Puskesmas Rijali, GTPP sudah menutup sementara Puskesmas itu untuk sterilisasi, dan terhadap perawat lainnya yang rapid testnya reaktif, sudah dilakukan isolasi terpusat dalam pengawasan Dinas Kesehatan, sambil menunggu hasil Swab Test/PCR,” bebernya.

Dirinya meminta masyarakat yang merasa pernah mengunjungi Puskesmas-puskesmas dimaksud selama beberapa hari terakhir, atau masyarakat yang merasa memiliki gejala menyerupai gejala COVID-19 untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Kita ingin menyudahi ini semua. Karena itu, Pemerintah lewat GTPP berharap kepada masyarakat yang pernah mengunjungi Puskemas-puskesmas dimaksud (selain puskesmas Rijali) dan atau bagi setiap masyarakat yang merasa memiliki gejala yang menyerupai gejala COVID-19, untuk segera melaporkan diri dan menjalani pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya. (MR-02/MC)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed