by

Soal Belajar Tatap Muka, Walikota: Hukum Tertinggi Adalah Keselamatan Rakyat

AMBON,MRNews.com,- Menyikapi rencana belajar tatap muka yang mulai berjalan Januari 2021 sesuai petunjuk Kemendikbud, pemerintah kota (Pemkot) Ambon sangat berhati-hati dalam menjalankannya. Sebab hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat.

“Pemkot sangat hati-hati, sangat hati-hati sekali siapkan format belajar tatap muka yang sesuai rencana Januari 2021 sebab ini menyangkut anak-anak. Khan hukum yang tertinggi adalah keselamatan rakyat,” tandas Walikota Ambon Richard Louhenapessy kepada awak media di Marina Hotel, Kamis (17/12).

Kondisi pandemi COVID-19 saat ini di kota Ambon sebutnya, masih ada dizona orange, bahkan kecendrungan skorsnya masih relatif juga belum terlalu tinggi. Oleh karena itu tetap Pemkot Ambon akan prepare betul perkembangan Covid-19 dikota ini.

Dirinya memahami betul kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang membolehkan jalannya belajar tatap muka lagi mulai Januari 2021. Tapi Mendikbud lantas memberikan catatan penting hal itu terjadi tergantung kepala daerah masing-masing.

“Kalau kita sudah sampai ke tingkat zona kuning, itu kita akan pertimbangkan betul. Kalau hijau ok. Karena anak-anak itu khan sangat sulit untuk kita koordinir mereka. Mereka belum memahami dan mengetahui secara baik. Jadi kalau mereka ketemu dalam komunitas mereka, bisa saja,” ujarnya.

“Tapi itu akan sangat cepat untuk menimbulkan klaster baru karena mereka pasti tidak akan cuci tangan, mereka pasti tidak akan pakai masker karena dianggap mengganggu dan itu pasti akan berbahaya sekali untuk mereka,” sambung Louhenapessy.

Politisi Golkar pun mencontohkan di Provinsi Jawa Tengah yang awalnya sudah ujicoba belajar tatap muka tapi ditutup lagi karena ternyata banyak juga yang terkonfirmasi Corona.

Berkaca dari pengalaman itu, maka pihaknya akan pertimbangkan itu. Apalagi sekolah-sekolah sudah ada yang mengumumkan untuk libur Natal dan tahun baru. Aktivitas sekolah akan masuk lagi mulai 6 Januari 2021 dengan catatan tetap belajar online lagi, belum offline.

“Kita akan kaji dalam waktu dekat. Kalau sampai Januari tahun depan misalnya kita bisa kendalikan betul dan dia turun sampai dizona hijau, maka kita akan ujicoba dulu. Mungkin untuk sekolah-sekolah tertentu dulu. Semua tergantung zona dan kondisi. Katakan kalau sudah diawali juga dengan vaksinasi misalnya itu kita pertimbangkan,” tukas Louhenapessy.

Soal isu beredar belajar tatap muka berjalan tapi anak-anak harus Swab tes lebih dahulu, dirinya mengaku belum mendapat penjelasan atau petunjuk itu dari Kemendikbud.

“Nggak ada penjelasan itu. Sama sekali tidak ada. Penjelasan resmi hanya 2021 boleh belajar tatap muka tapi tergantung kepala daerah masing-masing,” bebernya.

“Yang saya lihat dan khawatir jangan sampai orang tua tidak berani izinkan anaknya sekolah tatap muka. Misalnya itu terjadi, lalu guru ambil tindakan karena tidak masuk, itu bisa jadi masalah. Maka harus kita tegas mengambil kebijakan itu,” pungkas Walikota. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed