by

Natal Adalah Peristiwa Berbagi, Memberi & Melakukan Restorasi Hidup

AMBON,MRNews.com,- Natal dapat dimaknai adalah peristiwa berbagi, memberi diri tetapi juga melakukan pembaharuan atau restorasi hidup. Demikian penggalan refleksi Natal Pendeta Jacky Manuputty yang disampaikan dalam perayaan Natal Kristus pemerintah kota (Pemkot) Ambon secara virtual, Senin (28/12).

Menurut sekretaris umum PGI itu, umat manusia diminta berbagi sebagai bentuk persembahan kepada Allah didalam Kristus, yang lebih dulu memberi dirinya untuk menebus dosa manusia.

Sebab hidup berbagi tidak ditentukan seberapa besar anda memiliki kekuasaan, berapa banyak memiliki kekayaan, atau memiliki pengaruh.

“Prinsip berbagi ialah anugerah untuk mendengarkan orang lain, untuk berkata-kata dan melihat penderitaan orang lain, tergerak mengunjungi mereka yang termarjinalkan untuk hadir bersama-sama sebagai sahabat, saudara, orang beriman, jauh lebih berarti dan membangun dunia yang penuh kelimpahan kasih karunia, ketimbang kita mengukur relasi dan perjumpaan dengan sangat artificial,” ingatnya.

“Selaku ASN Pemkot yang menjadi pelayan masyarakat dan masyarakat yang dilayani adalah wajah Allah didalam Kristus yang hadir diantara kita maka berita Natal Matius 2:1-12 mengajarkan kita untuk tidak selalu bertanya apa yang kita dapat dari Allah tetapi apa yang kita beri untuk kemuliaanNya lewat sikap dan karakter melayani serta memberi diri seturut teladan Kristus,” pesannya.

Pada kesempatan serupa, Walikota Ambon Richard Louhenapessy menegaskan, Pemkot Ambon hari ini rayakan Natal yang berbeda secara virtual karena kondisi Pandemic Covid-19 yang terus menerus mengganggu seluruh aktifitas sosial dan pemerintahan baik secara nasional maupun tingkat lokal. Meski begitu sama sekali tidak mengurangi makna Natal.

“Lazimnya perayaan Natal Pemkot Ambon dilaksanakan minggu pertama atau kedua tiap bulan Desember, tapi kali ini Pemkot menyesuaikan agenda-agenda Gereja secara nasional yang menghimbau seluruh komponen Kristiani di Indonesia untuk tetap melaksanakan minggu adventus sampai adventus ke 4 dan Natal baru dilaksanakan,” tandas Walikota di Aula RRI Ambon.

Dikatakan, kurang lebih 10 bulan Pandemic Covid-19 memaksa harus berada pada kondisi sangat memprihatinkan belajar dan kerja dari rumah sehingga mempengaruhi segala produktifitas yang dihasilkan baik kinerja pemerintahan, aspek pendidikan maupun ekonomi.

“Pandemi ini bukan saja di Ambon atau di Indonesia tapi diseluruh negara didunia, sehingga kita harus yakin ini terjadi karena Tuhan. Karena itu selaku anak-anaknya, hambanya tidak ada pilihan lain hanya menyerahkan hidup ini secara total untuk dituntun olehNya,” tukas Louhenapessy.

Louhenapessy pun memaknai ibadah Natal yang dilaksanakan ini bagian dari penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar langkah hidup dituntunNya. Sekaligus berdoa agar mengakhiri tahun ini dengan sukacita dan memasuki tahun depan dengn harapan yang baru.

Dirinya lantas mengingatkan agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19 maka terus meningkatkan disiplin diri masing-masing dan keluarga dengan menjaga jarak, tetap pakai masker, tetap cuci tangan dan hindari diri dari kerumunan yang berdampak buruk.

“Sebab fakta membuktikan klaster rumah tangga semakin menjadi-jadi di Jakarta. Rumah sakit sudah tidak bisa lagi tampung pasien Covid-19. Mari tingkatkan disiplin. Bahkan dianjurkan dirumah pun kita pakai masker untuk menjauhkan diri dari kemungkinan terpapar,” pungkasnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed