by

DLHP Akui Bank Sampah Masih Survive

AMBON,MRNews.com,- Dinas lingkungan hidup dan persampahan (DLHP) kota Ambon mengakui sejumlah bank sampah yang ada di kota bertajuk city of world music ini masih survive hingga kini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atau nasabah. Hal itu pun dipantau dan dilakukan pendampingan terus oleh DLHP.

Kepala DLHP kota Ambon Lucia Izaak katakan, keaktifan bank sampah tidak bisa diukur sama dengan bank konvensional lainnya yang memberikan pelayanan kepada nasabah atau masyarakat selama lima atau enam hari. Bank sampah tetap ada dan beroperasi, tergantung nasabah yang datang membawakan sampahnya untuk ditimbang lalu menjadi uang. Karena tentunya dari komitmen bersama pengurus dan warga sekitar.

“Bank sampah ada. Tapi tidak seperti bank konvensional umumnya yang tiap hari buka layanan. Bank sampah biasanya aktif pada hari-hari khusus saja, sebab tentunya komitmen pengurus dan warga sekitar biasanya hari Sabtu atau Minggu. Tergantung sampah yang dibawa nasabah. Jadi memang aktivitasnya situasional. Nanti kalau waktu penimbangan atau uangnya ditarik oleh nasabah beta ajak ale. Supaya ale lihat,” ungkapnya kepada media ini di Ambon, Minggu (17/11/19).

Meski operasionalnya tidak sama dengan bank konvensional, tapi diakuinya, kesadaran masyarakat untuk membawa sampah ke bank sampah semakin bagus. Apalagi bank sampah bertumbuh tidak mesti tunggu ada bangunan fisik, tapi bermodal timbangan bisa langsung membentuk bank sampah dan beroperasi.

“Jadi modalnya sederhana, timbangan. Nantinya nasabah datang, timbang sampahnya, setelah sampah terkumpul, pihak bank sampah menghubungi pengepul, pengepul datang dan transaksi jalan. Tidak ada sampah menumpuk. Memang pengelolaan bank sampah saat ini umumnya begitu. Jadi biar tidak memiliki gedung, tapi justru survive. Bagus. Nanti beta akan ajak ketika ada penimbangan, bagaimana animo masyarakat begitu luar biasa,” ungkap Lucia.

Dengan masih survive-nya bank sampah dan animo masyarakat, jelas menurut Lucia, semakin mengurangi sampah di kota Ambon, meski tidak luar biasa. Sebab tentu kesadaran masyarakat sangat penting untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bisa mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai, seperti hadirnya bank sampah.

“Jelas. Misalnya bank sampah di Laha Bumi Maluku Lestari. Masyarakat jadi sadar bahwa sampah menghasilkan uang. Mereka bukan lagi cari di seputaran Laha, tapi justru di pesisir-pesisir dari Laha-Hative Besar itu juga mereka garap untuk bisa dapatkan sampah yang punya nilai jual. Hitung-hitung itu juga melakukan pengurangan terhadap sampah di kota Ambon,” demikian Lucia. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed