AMBON,MRNews.com,- Pasar murah untuk masyakarat kurang mampu jelang Natal 25 Desember dan tahun baru 2021 rencananya akan dilakukan pemerintah kota (Pemkot) Ambon pekan depan didua (2) kecamatan yaitu Nusaniwe dan Baguala.
Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon Janes Aponno mengaku, pasar murah sebagai salah satu program rutinitas DisPerindag untuk membantu warga kurang mampu saat menghadapi hari-hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal dan tahun baru.
Pasar murah kata dia, sudah disetujui Walikota. Namun teknis pelaksanaannya karena dimasa Pandemic Covid-19, sehingga akan menunggu petunjuk balik orang nomor satu di kota ini seperti apa.
“Yang pasti dilaksanakan minggu depan ini, hari Selasa atau Rabu. Akan dipusatkan pada dua wilayah yaitu kecamatan Nusaniwe tepatnya di desa Amahusu dan kecamatan Baguala pusatnya di kelurahan Lateri,” tandas Aponno kepada awak media di ruang kerjanya, Kamis (3/12).
Penjualan pada pasar murah kata dia, tidak lagi sistem mobile sebab ketika diberikan waktu yang sempit, otomatis konsumen akan berjubel sehingga sistemnya tetap penjualan ditempat dengan distributor yang terlibat kurang lebih ada 20-an.
Untuk itu, diakui Aponno, kemarin kepala bidang perdagangan DisPerindag sudah pertemuan dengan distributor yang ada di Kota Ambon untuk minta kesiapan dalam menyediakan apa yang menjadi kebutuhan pelaksanaan pasar murah terutama sembako wajib disiapkan.
“Kita juga sementara ini masih ambil data masing-masing wilayah punya warga kurang mampu agar tidak salah sasaran. Bisa saja orang yang ekonomi kuat ikut belanja. Sebab belajar dari pengalaman, ada ASN yang ikut berbelanja pada pasar murah,” bebernya.
Salah satu masalah menurutnya, kadang saat pembagian kupon pasar murah apakah harus melalui kepala Desa atau langsung RT, yang membuat siapapun dapat ketika salah atur. Maka itu, peruntukan kupon di RT tergantung kondisi masyarakat yang kurang mampu diwilayah itu.
“Jadi relatif. Kita tidak bisa beri kuota satu wilayah ini berapa. Didaerah sana mungkin warga kurang mampu sedikit atau bisa saja banyak, tergantung. Bidang perdagangan juga sudah mencoba akomodir data dari dinas sosial soal warga kurang mampu,” tukas Aponno.
Untuk minimalisasi penumpukan pada pasar murah tambahnya, ini yang sedang menunggu feedback Walikota apakah mungkin akan minta Satgas Covid-19 Pemkot Ambon untuk bisa membantu didua titik pasar murah.
“Kalau kita bikin sistem mobile itu repot, orang akan berjubel serempak. Tapi dalam waktu lama, masyarakat masih punya waktu panjang dan bisa diatur sesuai antrian agar teratur dan tidak terjadi penumpukan,” pungkasnya. (MR-02)
Comment