AMBON,MRNews.com,- Seluruh pejabat pemerintah kota (Pemkot) Ambon direncanakan bakal menandatangani komitmen bersama untuk stop merokok khususnya di lingkungan instansi Pemkot, Selasa (29/1/19). Komitmen itu rencananya akan dibubuhkan pada lembaran kertas besar, yang nantinya digantung pada pintu masuk Balaikota Ambon. Hal ini sesuai dengan langkah Pemkot Ambon yang mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Kampanye Ambon #SengMauRokok, Sabtu (25/1/19) lalu.
“Saya sudah minta Kepala Dinas Kominfo Sandi, bikin komitmen bersama, lalu kepala dinas, kepala-kepala bidang, kepala-kepala seksi, semua tandatangan. Setelah itu kita gantung besar di depan kantor, supaya kalau ada pejabat yang merokok nanti pegawainya mempermalukan dia saja. Ini sebagai bentuk komitmen awal kita. Jadi kalau sudah teken, saya minta dengan hormat agar saudara penuhi komitmen saudara itu. Besok direncanakan,” tandas Walikota Ambon, Richard Louhenapessy kepada media di Ambon, Senin (28/1/19).
Langkah untuk Ambon stop merokok ini kata Walikota, harus dimulai dari internal Pemkot sendiri agar menjadi contoh bagi yang lainnya termasuk masyarakat, sehingga apa yang dicanangkan dan dikampanyekan bahwa harus hidup sehat serta Ambon bebas rokok dapat terwujud. Pasalnya, dirinya tidak mau malu kepada mereka yang telah menginisiasi kampanye stop merokok. Karena itu akan ditindaklanjuti dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung.
“Saya tahu ini berat, akan ada tantangan, reaksi. Tapi kita harus berani memulai, kalau kita ingin sebuah generasi bangsa yang betul-betul baik. Yang bisa kita lakukan misalnya komitmen dalam bentuk pernyataan para pejabat Pemkot dan dipasang di depan kantor. Supaya nanti orang melihat dan samakan dengan sikap sang pejabat, sebab menyangkut integritas diri pejabat itu. Saya tahu, untuk merubah perilaku, tidak mudah tapi kita harus berupaya dan bekerja keras untuk itu. Hanya karena cinta rakyat, itu kita buat. Karena merokok pengaruh paling besar buat orang sekeliling, bukan bagi perokok,” tegasnya.
Setelah itu, kata Walikota, Pemkot juga akan ambil langkah teknis operasional lain, yakni seluruh wilayah institusi di Pemkot Ambon, akan diberi edaran, keputusan Walikota bahkan Perwali ataupun Perda untuk bebas rokok. Juga restoran akan diatur supaya siapkan ruang khusus merokok bagi pengunjung sehingga ruangan umum bebas rokok. Nanti dilakukan juga ke sekolah-sekolah, para Kepsek dan guru wajib tidak merokok. Sehingga muridnya bisa lihat komitmen mereka jadi contoh. Demikian pula instansi lain akan disurati agar larangan kegiatan publik tidak boleh lagi disponsori perusahaan rokok, jika mau sehat.
“Itu yang nanti kita akan mengarah dan target kita 2019 seluruhnya direalisir. Ini menyangkut perilaku dan gaya hidup yang akan kita dorong untuk rubah. Menjadi komitmen kita. Ini langkah berani dan pasti ada pro kontra. Namun pemimpin yang baik, dia harus komitmen dengan janjinya. Dengan kebijakan yang dibuat, otomatis akan terjadi sanksi moral dan sosial belum sampai sanksi hukum. Karena untuk rokok, itu undang-undang belum melarang atau regulasi belum tegas, kecuali kalau undang-undang sudah melarang. Itu nanti secara bertahap berjalan. Pastinya kita jalan dengan menghimbau terus, tapi kalau pada waktunya sudah sangat masif, bisa saja kita tertibkan,” beber Walikota.
Memang, tambahnya, untuk mengajak agar hidup sehat lewat tagline #SengMauRokok tidak mudah, karena terkait perilaku. Namun memang tidak boleh berhenti. Ini harus diawali konsistensi aturan dan perilaku.
“Bisa saja saat sosialisasi, lalu masyarakat yang menikmati rokok, bilang ngomong saja terus. Atau saat pa Walikota teken Perwali, padahal di rumah, di kamar, merokok diam-diam, misalnya. Itu nggak bisa, harus konsisten. Maka seluruh pejabat Pemkot akan tandatangan diatas kertas sebagai komitmen tidak merokok. Paling tidak, kalau alami kesulitan di ruang kerjanya, di wilayah Pemkot tidak boleh. Kalau di rumah dan mau merokok, saya tidak bisa larang tapi paling tidak jangan bohongi dirinya terutama di depan staf dan pegawai. Ini akan terus kita laksanakan,” tutupnya. (MR-02)
Comment