AMBON, MRNews,com.- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga kini belum juga mencairkan anggaran bagi korban gempa bumi pada 26 September 2019 lalu.
Padahal anggaran perbaikan rumah sementara dinanti warga yang mengalami kerusakan rumah berat, sedang, dan ringan. Pemkot Ambon beralasan, pandemi Covid-19 menyebabkan anggaran tersebut belum dicairkan.
Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury meminta Pemkot Ambon untuk segera mencairkan anggaran dimaksud, agar rumah warga yang rusak akibat gempa bisa segera dibangun.
“Sangat diharapkan, dengan situasi dan kondisi di Kota Ambon yang semakin membaik, dimana kasus positif Covid-19 makin menurun, dan pasien sembuh semakin meningkat, maka kemungkinan penyaluran bantuan kepada korban gempa bisa dilakukan,” kata Wattimury di DPRD Maluku, Rabu (15/7).
Wattimury mengaku dari keterangan Walikota Ambon Richard Louhenapessy jika anggaran penanganan korban gempa untuk perbaikan rumah dari pemerintah pusat sudah diterima namun belum bisa dicairkan karena terkendala Covid-19.
“Sesuai dengan apa yang saya dengar dari pak Walikota ketika mengikuti kegiatan kampung tangguh di Dusun Taeno beberapa waktu lalu, bahwa bantuan itu sudah ada dari pemerintah pusat (Pempus), tetapi penyalurannya kepada masyarakat belum dilakukan, karena terkendala dengan adanya penyebaran Virus Corona ini.” urainya.
Diakuinya jika hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/kota yang terkena imbas bencana alam gempa bumi itu, sehingga pihaknya tidak bisa mengintervensi lebih jauh.
“Kita berharap agar bantuan kepada korban gempa bisa diberikan karena saat ini bertepatan dengan musim hujan, sehingga rumah yagn rusak bisa diperbaiki untuk ditempati ” kata Wattimury.(MR-01)
Comment