AMBON,MRNews.com,- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penganggur pada Februari 2020 di Maluku sebanyak 52.710 orang. Angka itu mengalami penurunan sebanyak 111 orang atau sebesar 0,21 persen bila dibanding keadaan Februari 2019 yang tercatat 52.821 orang.
Namun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Maluku mengalami peningkatan dari 6,91 persen pada Februari 2019 menjadi 7,02 persen pada Februari 2020.
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Maluku Yusuf Tatar Mangaraksa mengaku, TPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap pasar kerja.
Jika dilihat berdasarkan wilayah, TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan.
“Februari 2020, TPT di perkotaan sebesar 10,49 persen, sedangkan TPT di perdesaan 4,41 persen. Dibanding setahun lalu, terjadi peningkatan tingkat pengangguran di perkotaan dan di pedesaan yaitu di perkotaan naik 0,12 persen poin, sementara di perdesaan naik 0,09 persen poin,” jelas Yusuf dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (6/5).
Dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2020 dikatakan, TPT untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu 11,28 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 11,14 persen.
Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMA dan SMK.
Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD kebawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu 1,51 persen.
“Kondisi ketenagakerjaan baik yang menyangkut tingkat pengangguran maupun penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja perekonomian yang dapat dilihat menurut kategori lapangan pekerjaan yang ada,” pungkasnya. (MR-02)
Comment