by

Luar Biasa, Tim Rela Tembus Hujan Lebat Makamkan Pasien COVID-19

-Maluku-490 views

AMBON,MRNews.com,- Luar biasa. Ditengah hujan lebat yang masih mengguyur Kota Ambon sedari pagi hingga malam ini, tim Gugus Tugas COVID-19 yang mendapat penugasan khusus pemakaman, rela menembus hujan dan dingin demi memakamkan jenazah pasien COVID-19 YL (63) di TPU Hunuth Kecamatan Teluk Ambon, Selasa (23/6) malam.

Sebelumnya, pukul 20.30 WIT jenazah diantar menggunakan mobil ambulance milik RST dr Latumeten Ambon menuju Hunuth. Pemakaman berakhir kurang lebih 1 jam kemudian.

Dari informasi yang dihimpun media ini, almarhum YL meninggal dunia Selasa (23/6) dini hari sekira pukul 03.30 WIT di RST dr Latumeten. Almarhum awalnya berstatus PDP. Namun setelah meninggal dan diambil Swab PCR, almarhum pun positif COVID-19.

Awalnya, Senin (22/6) pukul 23.00 WIT, almarhum diantar keluarga ke RST untuk mendapat perawatan medis akibat keluhan sakit pinggang, asam lambung, gula darah dan ginjal.

Melihat kondisi kesehatan almarhum yang semakin kritis, tim medis RST langsung membawa almarhum ke ruangan ICU untuk mendapat perawatan. Setelah di-Rapid Tes, hasilnya reaktif. Almarhum pun ditangani sesuai protokol pasien COVID-19.

Sayangnya, Selasa dini hari, YL dinyatakan meninggal oleh dokter RST dr Latumeten. Almarhum YL diantar ke RSUD dr. Haulussy Kudamati untuk test Swab.

Di RSUD Haulussy, keluarga sempat menolak untuk lakukan pemakaman dengan protap COVID-19 karena belum ada hasil Swab, sehingga jenazah YL disemayamkan di ruang mayat sambil lakukan Swab.

Hingga akhirnya Swab almarhum keluar dengan hasil positif sehingga keluarga bersedia untuk jenazah dikremasi dan pemakaman sesuai protap COVID-19 oleh tim Gugus Tugas provinsi.

“Meninggal di RST, awalnya PDP, Rapid reaktif. Dibawa ke Haulussy. Almarhum diperiksa Swab-PCR oleh BTKLPP karena bahan TCM terbatas, sudah habis,” tukas Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Kasrul Selang di kantor Gubernur Selasa sore.

Menurut pengakuan istri, almarhum memiliki penyakit bawaan sudah lama. Keluarga tidak mau perawatan di rumah sakit karena takut COVID-19 sehingga almarhum dirawat di rumah. Namun kondisi almarhum semakin kritis, keluarga berinisiatif merawat di RST. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed