by

Hadapi NaTaru, Pelaku Usaha Diminta Tak Main Harga

AMBON,MRNews.com,- Pelaku usaha diminta agar tidak memanfaatkan moment hari raya Natal dan Tahun Baru (NaTaRu) nanti dengan main bahkan menaikan harga untuk mencari keuntungan besar. Namun diharapkan adanya perayaan keagamaan dan nasional yang untuk semua, mesti beramal untuk kepentingan orang banyak.

“Saya harapkan peningkatan harga barang dan kebutuhan bahan pokok (Bapok) berada pada batas-batas yang wajar, sehingga tidak memberatkan masyarakat teristimewa masyarakat ekonomi lemah yang hendak merayakan hari raya Natal dan Tahun Baru. Saya minta para pelaku usah jangan manfaatkan momen ini untuk naikan harga demi keuntungan besar. Justru mesti beramal kepada orang lain,” ungkap Penjabat Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang di Marina Hotel, Kamis (5/12/19).

Selain itu, Kasrul pun berharap agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Satgas Pangan senantiasa melakukan pantauan secara intensif ke pasar dan gudang-gudang distributor agar memastikan tidak terjadi spekulasi dan penimbunan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang sengaja dilakukan untuk mengambil keuntungan dari situasi ini. Sebab memang disadari jelang Natal dan Tahun Baru bahkan hari besar keagamaan lain, harga Bapok cendrung alami peningkatan teristimewa bumbu-bumbu, telur dan sayur-sayuran.

“Maka stabilisasi harga, kelancaran distribusi Bapok serta ketersediaan stok sangat penting, meski tidak mudah di negeri berciri kepulauan Maluku. Ketergantungan pasokan pangan yang kurang lebih 85 persen berasal dari luar provinsi Maluku (Jawa dan Sulawesi) harus menjadi perhatian kita semua,” tandasnya saat membuka rapat koordinasi daerah bersama kementerian perdagangan, dinas perdagangan kabupaten/kota, TIPD, Satgas Pangan, BUMN, pelaku usaha terkait stabilisasi harga dan ketersediaan Bapok.

Sementara Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kemendag RI Kasan mengimbau pemerintah daerah (Pemda) bersiap menghadapi potensi kenaikan permintaan Bapok serta mencermati kondisi cuaca kemarau panjang. Hal ini dilakukan dengan memantau dan melaporkan perkembangan harga harian Bapok, khususnya beras secara intensif di pasar pantauan. Sebab menjelang Natal dan Tahun Baru, biasanya terjadi peningkatan permintaan Bapok yang dapat berdampak pada kenaikan harga.

Untuk itu, kata Kasan perlu dilakukan langkah antisipasi khususnya di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal serta daerah penyumbang inflasi tinggi. Salah satunya, dengan meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan pemerintah daerah serta antar instansi di daerah untuk memastikan ketersediaan Bapok melalui kegiatan operasi pasar dan pasar murah di lokasi-lokasi pemukiman masyarakat berpendapatan rendah.

“Kami himbau Pemda untuk memantau dan melaporkan hambatan distribusi Bapok, seperti kerusakan jalan atau hambatan lain yang dapat mengganggu kelancaran distribusi. Juga pantau dan laporkan jumlah stok Bapok yang dimiliki pedagang di pasar pantauan, guna mengetahui perkiraan kebutuhan stok harian barang kebutuhan pokok di pasar,” tegasnya.

Pemda kata dia, diharapkan dapat mengambil langkah-langkah koordinatif guna menstabilkan harga bila terjadi kenaikan harga yang di luar kewajaran. “Pemda juga harus pastikan pelaku usaha tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan mengimbau pelaku usaha agar tidak menimbun barang dalam rangka spekulasi. Dalam melakukan pengawasan, Pemda perlu meningkatkan kerjasama dengan Satgas Pangan,” tutup Kasan. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed