by

Demo Pemkot, Pedagang Minta Jam Operasional Pasar Ditambah

AMBON,MRNews.com,- Sejumlah pedagang pasar Mardika dan mahasiswa demo Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon di Balaikota, Jumat (12/6). Mereka meminta jam operasi pasar ditambah dari saat ini hingga pukul 16.00 WIT karena merugi. Sebaliknya, pasar modern ada 24 jam.

Koordinator lapangan Iqbal Kaplale mengaku, sesuai Perwali nomor 16/2020 pasal 27 dan 28, pasar rakyat mulai beroperasi dari jam 05.30-16.00 WIT. Sementara pasar modern semacam Alfamidi, Indomaret dan Supermart tutup jam 9 malam. Bahkan ada prioritas khusus bagi ketiga gerai modern itu untuk beroperasi 24 jam, dengan 3 gerai per kecamatan untuk Alfamidi dan Indomaret.

“Apakah ada petugas tegur Alfamidi dan Indomaret? hanya diawal. Selanjutnya kita ganti petugas mengecek, tapi mereka beralasan punya ijin 24 jam. Ini khan ada ketidakadilan, antara pasar rakyat dan modern. Padahal semua sama dimata hukum. Pedagang juga bayar retribusi tiap hari, tapi diperlakukan tidak adil,” ungkap Iqbal.

Salah satu pedagang sayur Latifah Salatalohy mengeluh, sayur semacam kangkung, sawi, bayam yang dijualnya cepat layu dan busuk. Apalagi dulunya bisa mengambil 25-30 ikat, sekarang turun jadi 10 ikat, itupun tidak laku semua seperti semula. Karena pembeli sekarang makin hari makin jarang turun di pasar, apalagi ada peraturan untuk jam operasi pasar 5.30-16.00 WIT.

“Sayur yang katong jual mau tak mau kalo seng habis tetap katong buang, seng bisa jual besoknya. Kalau bisa, waktu bajual tambah sampai jam 6sore. Kondisi sekarang katong bisa hidupi anak cucu bagaimana, sementara pendapatan tidak menentu, sulit. Katong pung kehidupan tergantung hasil jual sayur,” keluhnya

Sementara pedagang ikan Siti Marasabessy juga berharap pemerintah bisa mengambil jalan tengah bagi pedagang. Jika dimungkinkan waktu operasional pasar ditambah lagi. Sebab kondisi hanya berjual sampai pukul 16.00 WIT ditambah sistem ganjil genap jelas menyusahkan.

“Ikan kalau ambel hari ini, habis bersyukur. Tapi kalau taruh es, ikan baru masuk ikan kemarin seng pakai, seng laku, busuk. Kalau bisa tambah waktu sampe jam 6 sore jua. Karena biasa jam 4 sore baru pasar rame, orang kantor pulang. Pembeli jua pasti cari ikan awet, bagus,” ujarnya.

Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon A.G Latuheru yang menerima pendemo mengaku, Perwali yang ada bukan untuk melarang orang tapi membatasi sehingga tidak terjadi penularan atau penyebaran virus corona secara masif. Dan aturan itu pun dibuat bukan ikut-ikutan, tapi bertujuan agar Ambon bisa normal kembali.

“Ini sementara, kalau sudah normal bisa berjual seperti biasa. Tentu Perwali akan evaluasi namun yang ada berjalan. Mungkin saat PSBB lebih ketat lagi. Indomaret, Alfamidi, Supermart memang ijin 24 jam karena alasan ekonomi kota. 3 gerai tiap kecamatan bagi Alfamidi dan Indomaret, sisanya tutup. Sementara ganjil-genap tetap berjalan, dengan physical distance,” tutupnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed