AMBON,MRNews.com,- Vaksinasi Covid-19 bagi warga lanjut usia (Lansia) mandiri di Kota Ambon dimulai hari ini (kemarin-red) pada Kecamatan Sirimau selama tiga hari, Rabu-Jumat (3-5 Maret 2021). Butuh waktu 28 hari untuk jalani suntikan kedua.
Kepala dinas kesehatan kota Ambon Wendy Pelupessy katakan, Lansia divaksin dalam rentan waktu 28 hari, berbeda dari usia 18-59 tahun yaitu 14 hari. Namun 28 hari juga tergantung kondisi vaksinasi itu. Sebab daya tahan tubuh terbentuk mulai ketika masuk pada suntikan kedua.
“BPOM tegaskan memang Lansia harus 28 har. Mungkin saja untuk pembentukan imun tubuh mereka tapi untuk teknisnya itu nanti kita lihat lagi,” kata Wendy kepada awak media di Balaikota Ambon, Rabu (3/3/2021).
Diakui Wendy, usai vaksin Lansia di Sirimau, dilanjutkan Senin depan dengan kecamatan Nusaniwe dua hari, kecamatan Teluk Ambon dan Baguala dua hari dan ditutup kecamatan Leitimur Selatan dua hari.
Setelah Lansia tuntas, kata Wendy, akan masuk penyuntikan vaksin bagi guru dan dosen. Teknisnya, semua akan dibagi, diawali penyuntikan massal per kecamatan, setelah itu dikembalikan ke masing-masing fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes).
“Guru dan dosen masuk juga ditahap kedua karena diharapkan nanti bulan Juli ini pemerintah berencana akan membuka lagi proses belajar mengajar tatap muka. Setelah itu pelayanan publik lainnya termasuk wartawan,” urainya.
Lansia ada ditahap kedua setelah tenaga medis diakui, karena mereka masuk kelompok rentan, artinya mudah terpapar Covid-19. Ketika mereka tertular, sebagian besar pasti comorbid atau penyakit penyerta banyak. Otomatis tingkat penyembuhan juga lebih kecil dibanding orang produktif.
Apalagi ketika Lansia dirawat, pasti membutuhkan perawatan di rumah sakit yang lebih lama. Karena itu pemerintah berkeinginan Lansia didahulukan sehingga pertahanan tubuhnya bisa lebih baik, mengecilkan potensi-potensi gangguan.
“Angka 5000 Lansia dan 3000 guru di Ambon masuk vaksin itu sasaran tapi tidak semua sasaran pasti di-vaksinasi tergantung nanti lolos tidaknya dimeja skrining. Tidak mungkin sembarang katong vaksin, nanti ada apa-apa siapa bertanggung jawab. Jadi tetap harus ikuti prosedur,” pungkasnya. (MR-02)
Comment