AMBON,MRNews.com,- Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, kota Ambon memerlukan 20 poin lebih lagi untuk berpindah dari zona orange ke kuning.
Dirinya optimis target itu bisa tercapai dengan semua usaha yang dilakukan pemerintah kota (Pemkot) Ambon maupun satuan tugas (Satgas) Covid-19 salah satunya melalui operasi Yustisi.
“Jadi kalau dia naik barang 20 poin lagi itu bisa jadi zona kuning. Tapi yah kita mesti kerja keras untuk mencapai hal itu. Kita optimis bisa,” sebut Walikota kepada awak media di Balaikota Ambon, Rabu (3/3).
Menurut Louhenapessy, Kota Ambon saat ini tetap masih dizona orange dengan skoring sebesar 2,23. Dimana sebelumnya berada diangka 2,13 atau naik 10 poin.
“Skoring kali ini kita naik menjadi 2,23 per 2 Maret 2021. Kita butuh 20 poin agar skor kita bisa diatas 2,4 untuk masuk zona Kuning. Butuh kerja keras seluruh pihak, tak saja pemerintah untuk mencapai target itu apalagi masyarakat,” jelasnya.
Dalam mekanisme penanganan Covid-19, kata dia, salah satu komponen Pentahelix sistem itu juga media. Peran media penting untuk mengingatkan terus pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) agar semua disiplin dan Covid-19 segera berlalu.
Termasuk pelanggaran 48 angkutan kota (Angkot) yang terjaring saat Ops Yustisi karena memuat melebihi kapasitas, itu juga tantangan agar disosialisasi dan ingatkan selalu.
“Dalam pendekatan Pentahelix, media turut bertanggungjawab, bukan pemerintah saja. Kalau media terus memberi warning kepada pemerintah kita ingat terus. Katakanlah ada foto kendaraan yang muat lebihi kapasitas, kalau dimuat, diviralkan itu juga akan jadi teguran buat kita untuk terus bekerja keras,” urainya.
Disiplin protokol kesehatan (Prokes) kata dia, penting. Maka operasi Yustisi ditingkatkan demi tujuan bersama guna memutus penyebaran virus Corona di Kota Ambon dan bisa hidup normal kembali. Dukungan masyarakat dengan konsisten terapkan Prokes jadi utama. (MR-02)
Comment