AMBON,MRNews.com.- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Leimena Ambon jadi salah satu fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) yang akan dijadikan lokasi kick off vaksinasi Covid-19 di Maluku, Jumat (15/1).
Faksinisasi yang dilakukan hari ini, akan diikuti kurang lebih 40 orang, mulai dari pejabat publik yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopomda), Asosiasi Kesehatan dan Tokoh Agama serta Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Richard Rahakbauw (RR).
Rahakbauw mengaku akan menjadi contoh dan ingin divaksin pertama agar public yakin bahwa vaksin sinovac sudah melalui uji kliniks secara berulang dan aman untuk tubuh manusia sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
“Harus jadi contoh, sebab vaksin ini tidak main-main sudah melewati berbagai uji lab sehingga aman untuk tubuh manusia. Kita sebagai pejabat public harus mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran covid -19. Sehingga masyarakat jangan takut, sebab ada mekanismenya” urai Rahakbau di DPRD Maluku.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Kasrul Selang meminta dukungan masyarakat maupun media agar vaksinasi perdana dapat berjalan dengan baik dan lancar karena akan diikuti Gubernur Maluku dan Forkopimda sebagai pendaftar pertama yang akan memberi contoh dan keyakinan bagi masyarakat mengenai kebermanfaatan vaksin Covid 19.
“ Persiapan hampir rampung, sudah 98 persen. Kita berharap semua berjalan lancer “ kata Sekda disela pantauan, Kamis (14/1) malam.
Sesuai prosedur, vaksinasi akan dijalani empat (4) tahap. Mulai dari meja dengan melakukan pendaftaran ulang dan meja 2 untuk dilakukan skrining dimana jika peserta sakit tertentu maka belum bisa dilaksanakan vaksin.
“Kalau lolos di meja 2 baru ke meja 3. Di meja 3 dilakukan penyuntikan biasanya dilengan oleh vaksinator yang sudah dilatih. Setelah itu 30 menit kita observasi lihat jangan sampai ada efek lokal yang timbul kalau merah, bengkak dan seterusnya,” jelas Kasrul.
Ditegaskan jika 30 menit tidak ada gejala berat, maka peserta vaksin akan diberi kartu vaksinnya. Agar nantinya 14 hari berikut yang bersangkutan kembali untuk vaksin ke dua.
Ditambahkan, selain Forkopimda dan tokoh agama, tokoh masyarakat, akan jalani vaksinasi di kantor atau pusat kesehatan masing-masing diantaranya 22 Puskesmas, 6 rumah sakit dan 1 KKP serentak jalan.
“Bukan serentak itu lalu semua habis, tidak. Karena ada waktu-waktunya, tidak boleh semua, 50 persen dulu. Seperti di Leimena ada SDM-K 368 orang, tidak mungkin semua vaksin. Kalau 1 ruangan 10 orang, 5 dulu, itupun skrining lagi. Agar lainnya bisa buat pelayanan kesehatan yang lain,” demikian Selang. (MR-01).
Comment