AMBON,MRNews.com,- Tujuh (7) Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) se-Indonesia membahas kesiapan pelaksanaan ujian tertulis baik soal maupun kuota serta jalur “Kami Cinta Papua” (KCP) yang merupakan bagian dari seleksi nasional (Selnas) penerimaan mahasiswa baru (PMB) PTKKN tahun 2021 di auditorium IAKN Ambon, Jumat (4/6).
Ketujuh PTKKN itu ialah IAKN Tarutung, IAKN Manado, IAKN Kupang, IAKN Palangkaraya, IAKN Toraja, IAKN Ambon dan STAKPN Sentani.
Pembahasan itu melalui Focus Group Discussion (FGD) selama sehari yang dibuka Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Kristen Kementerian Agama RI Prof Thomas Pentury, dihadiri Rektor/Ketua serta perwakilan ketujuh PTKKN pelaksana Selnas PMB.
Dirjen menegaskan, transformasi kelembagaan bagian dari proses tapi intinya salah satu adalah mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang berkualitas dan memiliki keragaman tinggi.
Maka itu, Selnas PMB dipandang penting, apalagi tahun depan sistem seleksi tidak hanya nasional untuk PTKKN.
“Bayangkan kalau tahun depan melibatkan semua lembaga pendidikan tinggi keagamaan dan Kristen ada didalamnya dan kalau kita tidak siap, maka kita dianggap yah. Sering saya tidak nyaman, diapreciate karena mungkin dianggap kita kecil dan harusnya yang membesarkan ini para Rektor, para pimpinan di kampus,” ingatnya.
Satu program penting yang dianggap Pentury bisa menaikkan nama PTKKN adalah KCP, afirmasi pendidikan bagi anak-anak Papua. Tapi juga penting rekrutmen mahasiswa.
“Jadi kalau para Rektor ada yang tidak ikut FGD ini yah terus terang saya kecewa juga,” sebut mantan Rektor Universitas Pattimura-Ambon.
IAKN Ambon sebagai tuan rumah Selnas PMB PTKKN tahun ini, kata dia, take over sistem sudah dilakukan walaupun awalnya agak berat tapi sudah berjalan dan akan ada ditahap ketiga yaitu ujian tertulis.
“Tahap undangan dan portofolio sudah jalan, total mahasiswa apakah sudah memenuhi kuota atau tidak saya belum tahu, tapi paling tidak ada 951 calon mahasiswa yang akan tersebar di 7 PTKKN, belum termasuk KCP yang masuk di lembaga pendidikan keagamaan,” jelas Pentury.
Sementara itu, ketua forum PTKKN yang juga Rektor IAKN Ambon Dr A.Ch Kakiay katakan, dua jalur Selnas PMB sudah dilalui yaitu undangan dan minat bakat telah hasilkan calon mahasiswa sebanyak 951 orang dan ada 2 ribuan sudah terdaftar pada jalur ujian tertulis yang sesuai jadwal rencananya pada tanggal 7 Juni mendatang.
“Tapi untuk ujian tertulis, kita mengalami kendala. Karena ada dua PTKKN yaitu STAKN Sentani dan IAKN Kupang mengalami masalah gangguan jaringan untuk ujian online, maka perlu diatur ulang agar keduanya bisa ujian tertulis secara offline,” tandas Kakiay.
Sebab itu, sambungnya, jadwal ujian tertulis mundur sekitar dua hari serentak yaitu tanggal 9 Juni baru terlaksana, walau STAKN Sentani tetap jalan tanggal 7 Juni.
“Penulisan dan review soal sudah dilakukan. Hari ini (kemarin-red) akan memilih teknis soal mana yang akan dipakai, apakah 60 soal saja atau semua soal ter-validasi tapi saat ujian soal bisa muncul secara acak. Khusus pada tim yang tulis dan review,” terangnya.
Dirinya berharap nanti saat ujian tidak ada masalah dengan sistem jaringan karena dua hari akan dipakai untuk ujicoba sistem sehingga saat ujian tertulis nanti bisa berjalan baik. Antisipasi pun tetap akan dilakukan jika hal itu terjadi. (MR-02)
Comment