AMBON,MRNews.com,- Besok, Rabu (15/5/19), Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam hal ini Walikota Richard Louhenapessy dan kepala daerah (Kada) di 24 Kota/Kabupaten lain bersama Direktorat Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo akan melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) tentang Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk-Jakarta.
Penandatanganan MoU ini karena sebelumnya Kota Ambon terpilih dalam 100 Smart City (kota pintar). Maka sesuai prosedur penerapan Smart City, Kota Ambon dan 24 Kota/Kabupaten lain akan mendapatkan pendampingan dari kalangan akademisi dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), STIE Perbanas, dan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BBPT) serta sejumlah lembaga lainnya. Pendampingan juga termasuk menyiapkan masterplan yang mencakup Rencana Pembangunan Smart City di masing-masing Kota atau Kabupaten dalam 5-10 tahun kedepan.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfo-Sandi) Kota Ambon, Joy Adriansz mengatakan, mendahului proses pendampingan dimaksud, maka penandatanganan MoU dilakukan. Lewat momen itu, diharapkan setiap kepala daerah dapat mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menjawab permasalahan sekaligus meningkatkan kualitas layanan serta mendorong potensi masing-masing daerah.
“Tuntutan kompleksitas di perkotaan seperti masalah pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, kemacetan, kemiskinan, kriminalitas, bencana alam dan sebagainya harus dapat dicari pemecahannya dalam konsep Kota/Kabupaten Cerdas (Smart City). Kota/Kabupaten Cerdas diharapkan menjadi jawaban dari beragam permasalahan tersebut. Konsep Kota Cerdas harus dapat memberikan dukungan pelayanan dasar bagi masyarakat luas yang disesuaikan dengan kondisi karakteristik daerah dan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut,” tandas Joy dalam rilisnya yang diterima media ini, Selasa (14/5/19).
Acara tersebut diakuinya, selain dihadiri Menteri Komunikasi Informatika, Rudiantara, akan hadir Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS, Bambang Brodjonegoro; Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI, Moeldoko; Dirjen Aptika, Samuel Abrijani; Dirjen Perumbangan Keuangan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti; Deputi II Kepala Staf Kepresidenan , Yanuar Nugroho; Ketua APEKSI, Airin Rachmi Diany; Presiden Direktur Lintasarta, Arya Damar; Head of Bussines Development-IOT & Smart City, Hendra Sumiarsa; Public Sector Sales Director PT SAP Indonesia, Willy Anwar; CEO Kompas Gramedia, Liliek Oetama.
Sementara untuk Kota Ambon, Walikota akan didampingi Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon, Joy Adriaansz, Kepala Bidang Pengembangan e-Government Diskominfo Sandi, F. Tatipikalawan dan Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi Diskominfo Sandi, A. Solsoley.
Sebagaimana diketahui, visi pembangunan Kota/ Kabupaten cerdas adalah terciptanya kesatuan kota hijau yang berdaya saing dan berbasis teknologi didukung sinergi smart economy, smart people, smart government, smart mobility dan smart living. Untuk mewujudkan Smart City di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian PANRB dan Kompas Gramedia, menyelenggarakan program Gerakan menuju 100 Smart City.
Program dimaksud dimulai sejak tahun 2017 hingga 2019 secara bertahap melalui mekanisme penyaringan atau seleksi terhadap 514 Kota/Kabupaten se-Indonesia berdasarkan kriteria-kriteria atau syarat-syarat yang telah ditentukan. Proses penyaringan atau seleksi terbagi atas 3 (tiga) tahapan, tahap pertama dilakukan pada tahun 2017 untuk memilih 25 Kota/Kabupaten, tahap kedua pada tahun 2018 untuk memilih 50 Kota/Kabupaten, dan tahap ketiga untuk memilih 25 Kota/Kabupaten. Kota Ambon terpilih dalam 100 Smart City melalui proses seleksi tahap ketiga yang dilakukan pada tahun 2019. (MR-02)
Comment