AMBON,MRNews.com,- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon telah menyurati SD dan SMP se-derajat agar menyiapkan anak didiknya yang berusia 6-11 tahun dalam pelaksanaan vaksinasi dosis kedua mulai besok, 9 Februari 2022.
Pasalnya, vaksinasi dosis pertama secara serentak bagi anak usia 6-11 tahun di Ambon, serta sisa tambahan usia 12 tahun telah dilakukan mulai 11 Januari 2022 lalu.
“Besok sudah bisa mulai vaksin dosis kedua bagi Sinovac yang dosis pertama 11 Januari. Sebab tenggat waktu suntikan dosis satu ke dosis kedua 28 hari. Tapi bisa ditambah 7 hari. Nanti yang lain sesuaikan waktunya,” tandas Kepala Disdik Kota Ambon Edy Tasso.
Khusus bagi anak usia 6-11 tahun yang sekolahnya diluar kota, sebut saja ada dibatas Desa Amahusu Kecamatan Nusaniwe dan Desa Galala Kecamatan Sirimau, bisa suntik vaksinasi dosis kedua pada Puskesmas terdekat dari sekolah atau rumah masing-masing.
Sementara bagi anak-anak yang tinggal didalam kota, kata Tasso, diarahkan untuk langsung bisa suntik vaksin dosis kedua di Tribun Lapangan Merdeka saja untuk memudahkan jangkauan.
“Bisa juga pihak sekolah berkoordinasi dengan Puskesmas, kalau misalnya mau vaksinasi dosis kedua bagi anak usia tersebut dilakukan di sekolah. Tapi memang Dinas Kesehatan siapkan tenaga kesehatan di Tribun Lapangan Merdeka dan Puskesmas terdekat, batas Galala dan Amahusu,” jelasnya.
Vaksinasi ini tambah Edy, sangat penting karena membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak agar tidak mudah terpapar Covid-19.
Meskipun proses belajar mengajar sudah kembali ke mekanisme Belajar Jarak Jauh (BJJ) atau online, tidak lagi Belajar Tatap Muka Terbatas (BTMT) di sekolah yang diperkirakan hingga Maret mendatang, puncak varian baru Covid-19, Omicron.
“Kalau hasil evaluasi Satgas Covid-19 menunjukkan bahwa pengendalian Covid-19 akan terjadi penurunan angka terkonfirmasi, bisa dibuka kembali (BTMT-red), dengan tetap memperhatikan juga level PPKM,” tandas Tasso di Balaikota, Selasa (8/2).
Kota Ambon tambahnya, saat ini sudah berada di zona orange atau turun dari sebelumnya di zona kuning. Kondisi ini karena angka terkonfirmasi tinggi dari meningkatnya 3T (tracing, tracking dan testing) oleh Dinas Kesehatan dan angka meninggal dunia.
Disinggung jika kemudian hasil evaluasi Satgas Covid-19 kedepan (Maret-red) memungkinkan BTMT bisa dibuka lagi untuk tingkat SMP dan diikuti pula SD, dirinya belum bisa pastikan. Karena akan dilihat dari trend penyebaran kasus.
“Virus ini identik dengan pergerakan, yang harus dikendalikan. Kita tidak tahu pula tingkat penyebarannya bagaimana. Tapi kita fokus mendorong agar vaksinasi dosis kedua bagi anak usia 6-11 tahun segera jalan, juga vaksinasi Booster ketiga dan disiplin protokol kesehatan,” ujarnya.
“Hal itu juga seiring dengan nantinya setiap dua Minggu akan ada instruksi Walikota (InWali) yang tentu menyesuaikan pula dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri),” pungkas Tasso. (MR-02)
Comment