AMBON,MR.-Kepala Desa Wainono,Kecamatan Namrole,Kabupaten Buru Selatan (Bursel),inisial TY, diduga menggunakan fasilitas desa Wainono yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2016-2017 untuk kepetingan pribadi keluarganya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini,ADD Tahun 2017 yang dikucurkan Pemerintah Daerah (Pemda) Bursel ke Desa Wainono berkisar sekitar Rp.1,miliar lebih yang diperuntuhkan sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) Desa Winono untuk pemberdayaan. Misalnya membeli anakan pohon pisang lalu dibagikan kepada masyarakat. Bantuan kepada Ibu-ibu janda di dalam Desa, dan dikucurkan untuk kontruksi fisik pembuatan Kantor Desa Wainono,dan pembangunan jalan setapak di jalan Kilo 9 didalam Desa tersebut.
Tak hanya itu,ada juga pengadaan tiga unit Sepeda Motor untuk membantu staf desa guna melancarkan aktifitas desa. Motor bermerk Kawasaki Ninja,Mio Metik,MX King Warna Hitam itu semua dibelanjakan menggunakan ADD ke kantor Desa Wainono.
Kata salah satu Staf Desa Wainono,Setelah barang diadakan ke kantor Desa melalui dana ADD dimaksud,Kades mulai berani tabrak aturan.Pengadaan tiga unit sepeda motor dengan uang Desa bernilai puluhan juta tapi tidak dipakai perangkat desa dan masyarakat demi melancarkan aktifitas atau ketentingan desa,tapi Kades berikan kepada anak kandungnya sendiri ibarat motor itu pemberian hadiah Kades kepada anaknya.
“Kan lucu.masa dana desa pake beli motor.eh motor di kantor Desa seng pake bikin apa-apa,tapi Kades kasih par dia punya anak Polisi pake untuk kepentingan sendiri.bayangkan saja tiga unit motor itu seng pernah difungsikan untuk katong pung kepentingan Desa su lama begini”Ungkap Salah satu perangkat Desa Wainono yang menolak namanya diekspos melalui selulernya dengan dialeg Ambon, kepada Mimbar Rakyat,Sabtu (19/5) pagi.
Kata dia,Bukan hanya Sepeda motor,pembangunan kantor desa baru juga pake dana Rp.400 juta tidak dibangun sesuai bastek tapi hanya terealisasi 80 persen.
“Pembangunan kantor Desa harus menggunakan pagar,tapi nyatanya tidak ada pagar,didalam kantor juga harus ada kamar mandi (WC),tapi tidak ada.sedangkan bastek itu semua terterah didalamnya,”Kesalnya seraya bernada keras.
Untuk itulah dia berharap pihak kepolisian segera melihat persoalan yang dihadapi didalam desa tersebut.lantas sampai hari ini fasilitas desa (motor) dipakai anak-anak Kades berkeliaran ke mana-mana.dan juga beberapa masalah lainnya yang harus disikapi pihak kepolisian karena dinilai Kades sudah melanggar aturan sehingga harus dia (Kades) mempertanggungjawabkan perbuatannya itu kepihak penegak huku.Tutupnya.
Kasat Reskrim Polres Buru,AKP Ryan Citra Yudha ketika dikonfirmasi melalui selulernya,Sabtu (19/5) petang,beliau sangat mendukung agar keluhan masyarakat tersebut ditempuh jalur hukum.
Dirinya meminta agar masyarakat segera memasukan laporan terkait masalah tersebut untuk diusut sesuai aturan yang berlaku.
“Oh,begitu ya? bilang sama warga masukan laporan pengaduan agar dilidik.supaya kita telaah juga dari laporan itu.jika memang ada indikasi (tipikor) maka proses sidiknya jalan,”Pungkas Ryan,ramah,sembari menutup telepon.(MR-07).