AMBON,MRNews.com,- Secara umum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2019. Dimana IPM Maluku meningkat dari 64,27 pada tahun 2010 menjadi 69,45 pada 2019.
“Selama periode tersebut, IPM Maluku rata-rata tumbuh sebesar 0,87 persen per tahun. Pertumbuhan pada periode 2018- 2019 mencapai 0,84 persen,” ungkap Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Maluku Erhard V Hatulesila dalam paparannya di kantor BPS Maluku-Passo, Senin (2/3/2020).
Presentase itu sebutnya, sedikit dibawah IPM Indonesia kurun waktu 2010-2019 yang berada pada angka 71,98 persen di 2019. Pencapaian pembangunan manusia diketahui diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
“Peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks maasing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun,” jelas Erhard.
Komponen umur harapan hidup (UHH) saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat diakuinya, terus meningkat. Selama periode 2010-2019, Maluku telah berhasil meningkatkan UHH saat lahir sebesar 0,23 tahun. Atau rata-rata UHH tumbuh 0,23 persen per tahun.
“Pada 2010, angka harapan hidup saat lahir di Maluku hanya sebesar 64,46 tahun dan pada 2019 telah mencapai 65,82 tahun,” ujarnya.
Untuk dimensi pengetahuan, selama 2010-2019, harapan lama sekolah (HLS) di Maluku telah meningkat 1,32 tahun. Rata-rata tumbuh 1,24 persen per tahun. Meningkatnya HLS menunjukkan semakin banyak penduduk yang bersekolah. Bahkan pada 2019, HLS di Maluku capai 13,94 persen yang berarti anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA.
“Sementara rata-rata lama sekolah di Maluku selama 2010-2019 meningkat 1,17 tahun atau tumbuh 1,43 persen per tahun. Pada 2019, secara rata-rata penduduk Maluku usia 25 tahun keatas mencapai 9,81 tahun atau telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX SMP,” sebut Erhard.
Sedangkan dimensi standar hidup layak yang dipresentasikan oleh pengeluaran per kapita. Dimana pada 2019, pengeluaran per kapita masyarakat Maluku mencapai Rp 8,887 juta per tahun. Selama tahun 2010-2019, pengeluaran per kapita rata-rata telah meningkat sebesar 169 ribu per tahun. (MR-02)
Comment