AMBON,MRNews.com,- Vaksinasi Massal yang digalang Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Maluku atau Binda Maluku bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku menyasar 3.500 pelajar di Kota Ambon.
Selain pelajar, vaksinasi yang terpusat di SMA Negeri 11 Ambon Kawasan Galunggung Desa Batumerah dan di Kecamatan Nusaniwe dan Teluk Ambon juga menargetkan 1.500 masyarakat umum tervaksin.
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Maluku Brigjen TNI Jimmy Aritonang katakan, tujuan vaksin ini jelas untuk membantu pemerintah mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan komunal pada akhir Oktober dan berujung pada pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.
“Sehingga rencana untuk sekolah tatap muka dapat secepatnya dilaksanakan khususnya di Ambon dan provinsi Maluku umumnya. Ini alasan kenapa target 3500 pelajar divaksin,” tandas Aritonang disela-sela vaksinasi, di halaman SMA Negeri 11 Ambon, Kamis (23/9/21).
Pihaknya kata Aritonang, merasa bersyukur sekali kebijakan pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi selalu mengutamakan kesehatan masyarakat dan terutama juga kesehatan para pelajar.
“Selain sasar para pelajar, vaksinasi ini juga dilaksanakan secara door to door pada dua lokasi yaitu di Kecamatan Nusaniwe dan Kecamatan Teluk Ambon,” kunci Aritonang.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Ambon Wendy Pelupessy menuturkan, vaksinasi di kota Ambon telah mencapai 67,9 persen. Khusus pelajar mencapai 59,6 persen dengan jumlah yang divaksin sekitar 19.858 dari target 33.322 siswa.
“Kami sangat berterima kasih dan apresiasi vaksinasi massal yang digelar Binda Maluku. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk mempercepat vaksinasi bagi para siswa. Apalagi anak-anak saat ini rindu untuk segera lakukan pembelajaran secara tatap muka,” tuturnya.
Ia mengatakan untuk uji coba pembelajaran tatap muka terbatas salah satu syaratnya yakni, sekitar 80 persen guru atau tenaga pendidik telah divaksin.
Presiden RI melalui Kementerian Pendidikan lanjut Pelupessy, mengharapkan agar capaian vaksinasi di seluruh ibukota Provinsi harus mencapai 70 persen di akhir Oktober nanti.
“Dan akan kita upayakan, tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak untuk mempercepat vaksinasi,” katanya.
Ditempat yang sama, Kepala SMA Negeri 11 Ambon La Ima Kampono menjelaskan, tidak menutup kemungkinan warga masyarakat sekitar dapat ikut divaksin juga. Sebab siswa yang sudah vaksin tahap pertama kurang lebih 470 orang atau, masih kurang 800 lagi.
“Jumlah siswa saya sebanyak 1272 siswa. Semoga hari ini Insya Allah yang belum tervaksin semua vaksin. Dengan begitu sekolah bisa kembali dibuka untuk tatap muka lagi walaupun harus menggunakan prokes yang ketat,” akuinya.
Pasalnya, para siswa sudah sangat rindu beraktivitas untuk belajar bertatap muka, sudah kurang lebih satu tahun lebih mereka belajar di rumah. Karena itu program vaksin yang digelar pemerintah lewat Binda Maluku,
patut diambut baik. (MR-02)
Comment