AMBON,MRNews.com,- Setelah sebelumnya hanya ada 12 locus penanggulangan stunting atau masalah kurangnya asupan gizi di tahun 2021 lalu, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menaikkan jumlah locus stunting menjadi 50 locus di tahun 2022.
Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon Wendy Pelupessy menjelaskan, Kota Ambon sejak 2021 lalu memiliki 12 lokus stunting dan itu ada di Desa/Kelurahan. Beberapa lokus itu diantaranya Negeri Tawiri, Benteng Atas, Benteng Karang, Passo dan Lateri.
Akan tetapi masuki tahun 2022, Pemkot mengambil kebijakan untuk ada tambahan 38 lokus sehingga jumlahnya 50 lokus stunting, dimana semua desa/kelurahan jadi lokus.
“Kerja terintegrasi kita untuk penanggulangan masalah stunting ini sudah 1 tahun. Kita di 2021 ada lokus stunting, jumlahnya 12 lokus. Pada 2022, tambah jadi 50 lokus, semua desa/kelurahan itu dijadikan lokus stunting,” tandas Pelupessy kepada media ini di Ambon, Kamis (20/1).
Ditambahnya jumlah lokus stunting ini karena akui Pelupessy, demi mencapai target yang disasar pada tahun 2024, Kota Ambon dapat menurunkan angka stunting dibawah 14 persen, dari yang saat ini ada diangka 20 persen.
Karena itu, kerja bersama semua stakeholder terutama melalui tim “Potong Pele” Stunting yang sudah lama ada di Ambon dengan leading sektor oleh Bappeda, untuk bisa menggerakkan semua elemen dan programnya agar target itu bisa tercapai.
“Target kita kan 2024, stunting turun sampai dibawah 14 persen. Maka dinaikkan lah lokus stunting jadi semua desa/kelurahan. Ini agar konvergensi 8 langkah pencegahan stunting dilakukan secara terintegrasi,” jelasnya.
Dikatakan untuk tim potong Pele Stunting, tak saja libatkan Bappeda-Litbang, tapi juga OPD terkait yakni dinas kesehatan, DP3AMD, DPPKB, dinas sosial. Ditambah Camat, Lurah, Kades, Raja dan Babinsa- Bhabinkamtibmas seluruhnya kerjasama. (MR-02)
Comment