202 Tahun Pattimura; Jadikan Pena & Kertas Sebagai Alat Perjuangan

AMBON,MRNews.com,- Mengenang perjalanan 202 tahun perjuangan pahlawan nasional asal Maluku, Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggelar upacara malam perenungan suci di Pattimura Park, Selasa (14/5/2019) malam. Malam renungan suci ditandai dengan penyalaan obor Pattimura dan peletakan krans bunga tepat di bawah patung Pattimura oleh Inspektur upacara, Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler.

Alfian Lewenussa, kepala seksi pada bagian pemerintahan pemerintah kota (Pemkot) Ambon bertindak sebagai komandan upacara. Sedangkan peserta upacara yakni Sekretaris Kota, Forkopimda Kota Ambon, pimpinan OPD Pemkot, perwakilan TNI/Polri, Rohaniawan serta semua elemen terkait baik ASN Pemkot, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, pelajar, guru dan mahasiswa termasuk masyarakat.

Wakil Upulatu Kota Ambon selaku Inspektur upacara, Syarif Hadler pada kesempatan itu berpesan bahwa semangat perjuangan Kapitan Pattimura telah diwarisi bagi semua anak bangsa di tanah Maluku termasuk Kota Ambon. Karenanya, perlu memaknai dan mengimplementasikan semangat itu secara baik dalam kehidupan dan relasi orang basudara, pela gandong.

“Marilah mengisi kemerdekaan atau peringatan Hari Pattimura ini, secara khusus menjadi ruang bagi bagi Pattimura-Pattimura muda dengan pena dan kertas serta pikirannya dalam semangat patriotisme, harus mampu membendung penyebaran berita-berita yang bersifat hoax atau bohong, isu SARA, ujaran kebencian, fitnah dan segala macam. Itu tugas Pattimura-Pattimura muda saat ini,” pesannya.

Tentu sebagai pemerintah, Wawali berharap dan menjadi harapan semua bahwa kedepan Pattimura-Pattimura muda saat ini bisa menjadi contoh bagi semua masyarakat dengan tidak berbuat anarkis, tidak terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat merugikan mereka sendiri, karena masa depan bangsa, daerah ini adalah milik mereka.

“Peringatan hari pahlawan Pattimura ini momentum tepat untuk, bersama kita ajak Pattimura-Pattimura muda kembali jadikan pena dan kertas sebagai alat perjuangan. Jadikan pikiran-pikiran dan perjuangan Kapitan Pattimura tempo dulu yang berjuang tanpa pamrih sebagai pijakan Pattimura muda saat ini untuk berjuang mengikis habis paham yang bertentangan dengan ideologi dan semangat perjuangan mengisi kemerdekaan yang sudah dirintis oleh Pattimura,” ajak Wawali. (MR-02)

News Reporter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *