by

Di Hulaliu, Ortu Ditikam Guru, Anak Balas “Parangi”

AMBON,MRNews.com,- Tak terima orang tuanya ditikam, ZBN (15) siswa kelas I SMA balas dengan menebas ES (56) guru menggunakan parang.  Hal itu terjadi di Negeri Hulaliu Kecamatan Pulau Haruku Maluku Tengah, Minggu (3/5).

Beruntung, korban tak meregang nyawa karena hanya mengenai telapak tangan.

Usai kejadian, pelaku ZBN langsung lari ke hutan Sehutu Petuanan Negeri Kariu Pulau Haruku. Namun pelarian remaja itu tak berlangsung lama. Sebab berhasil disergap personil Polsek Pulau Haruku di Hutan Sehutu, Senin (4/5) siang.

“Hari ini telah diamankan pelaku pembacokan ZBN oleh Polsek Haruku di Hutan Sehutu Negeri Kariu. Kejadiannya terjadi Minggu (3/5) malam di Hulaliu,” ungkap Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease Iptu Julkisno Kaisupy, Senin (4/5).

Korban telah dirujuk ke rumah sakit dr Latumeten Ambon, Minggu (3/5) malam. Sementara pelaku juga alami luka robek pada bagian jari jempol kaki sebelah kiri dan telah dijahit sebanyak 20 jahitan, 6 jahitan didalam dan 14 jahitan diluar.

Dari penuturan pelaku, kata Julkisno, awalnya pelaku sementara tidur. Lalu korban datang dan menendang pintu rumah pelaku. Mendengar hal itu, orang tua pelaku terbangun dan keluar menemui korban. Terjadilah adu mulut diantara keduanya.

Beberapa menit kemudian, korban mengeluarkan sebilah pisau dan menikam orang tua pelaku. Tak terima, pelaku lalu menendang pisau korban hingga jari jempol alami luka robek. Sontak pelaku pun mangambil parang dan membacok korban hingga mengenai telapak tangan korban.

Orang tua pelaku DM (40) bercerita, awalnya korban datang menendang pintu rumah dan mendobrak serta berkata “Daniel Kaluar Ose yang Biasa bongkar pagar-pagar to”. DM membalas tudingan korban “Beta ni tiap hari di Gunung, apa lai ada musim durian ini”.

“Saksi mendorong korban keluar rumah dan terjadi adu mulut. Anak saksi (pelaku) berkata “Bapa Beta Babasa”. Selanjutnya pelaku masuk untuk mengambil sebilah parang dan keluar rumah langsung memotong korban mengenai telapak tangan,” tutur Jukisno.

Sementara DZN (67) mengaku, dirinya terbangun dari tidur karena mendengar teriakan korban “Daniel kaluar ose yang biasa bongkar pagar to”. Lalu terlihat orang tua pelaku dan korban sedang adu mulut.

“Saksi melihat pelaku yang sudah berdarah, masuk kedalam rumah mengambil parang dan keluar. Saksi kaget korban sudah terjatuh, lalu berkata kepada pelaku “Zet jangan ose potong lai”. Pelaku langsung berjalan masuk kedalam rumah,” pungkas mantan Kapolsek Elpaputih itu. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed