by

Walikota Apresiasi Temu Guru Kebhinekaan Kota Ambon

-Kota Ambon-185 views

AMBON,MRNews.com,- Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengapresiasi pertemuan guru kebhinekaan dalam kearifan lokal Kota Ambon.  Hal itu diungkapkan Walikota saat membuka kegiatan tersebut yang berlangsung di SMP Negeri 9 Ambon, Senin (13/8/18).

Pasalnya, kegiatan yang digagas Yayasan Cahaya Guru bekerjasama dengan Yayasan Delapan Kota Ambon serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon yang akan berlangsung selama dua hari, 13 – 14 Agustus 2018 diakui Walikota, sangat penting dalam rangka menyatukan persepsi tentang kebhinekaan dan kearifan lokal ditengah-tengah kondisi bangsa yang sementara mempersiapkan diri merayakan proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke 73.

“Pertemuan yang mengambil tema Guru Bacarita: Kebhinekaan dalam Kearifan Lokal ini sangat penting sekali ditengah-tengah kondisi bangsa yang sementara mempersiapkan diri merayakan proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke 73,” ujar Walikota.

Dalam konteks kebhinekaan, kata Louhenapessy, guru menjadi salah satu yang terdepan dalam kesuksesan pendidikan karakter anak dengan memahami dan mempraktikkan kebhinekaan. Guru dituntut mampu mengolah situasi agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis (critical thinking), kreatif dan inovatif (creativity), kolaboratif (collaboration), serta komunikatif (communication). Dimana pembelajaran tidak hanya mengandalkan kelas.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk para guru di Kota Ambon, karena memang dari sinilah kita berharap semangat kebhinekaan itu ditransformasikan kepada  anak -anak, karena sekali kita memberikan retribusi yang  salah kepada anak-anak, berati akan terbawa terus dalam seluruh karya, aktifitas dan kegiatan mereka selaku calon-calon pemimpin di hari besok,” katanya

Dalam menghadapi problem kebinekaan, diakui Walikota, guru harus bisa mengajak siswa lebih aktif, memecahkan masalah, bekerja dalam tim, saling menghormati dan menghargai, dan tentu konten utamanya adalah nilai-nilai Pancasila. Di sini, seorang guru harus melekat dengan anak didiknya.

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon, Fahmy Salatalohy mengaku, kegiatan pertemuan guru kebhinekaan dalam kearifan lokal benar-benar memberi inspirasi bagi institusi yang dipimpinnya untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan problem-problem sosial kemasyarakatan. “Kita berharap kedepannya semua sekolah bisa melaksanakan kegiatan seperti ini, dalam rangka pengembangan hubungan keagamaan, sosial kemasyarakatan yang berhubungan langsung dengan pendidikan,” tutupnya. (MR-02/Diskominfo-Amq).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed