AMBON,MRNews.com,- Aliansi Kapitan Maluku (AKM) berunjuk rasa di Balaikota Ambon, Rabu (9/9/20). Mereka menuntut pemerintah kota (Pemkot) Ambon segera mencairkan dana bantuan gempa bumi tahun 2019 di Kota Ambon.
“Kami menuntut transparansi dari Pemkot agar secepatnya memberikan dana gempa 2019 kepada korban gempa. Sebab apapun alasannya anggaran tersebut harus diberikan kepada masyarakat yang mengalami gempa,” tandas Koordinator lapangan (Korlap) Marco Talubun dalam aksi itu.
AKM sebutnya, akan mengawal terus terkait dana bantuan gempa ini karena sudah cukup kecewa warga kota yang hidup tanpa kepastian terkait dana-dana yang berjumlah miliaran tersebut.
Menanggapi permintaan pendemo, Sekretaris kota Ambon A.G Latuheru mengakui Pemkot memang benar telah menerima dana. Namun dana itu sebagian untuk pembersihan rumah yang rusak berat, sedang dan ringan dengan jumlah Rp 500.000/rumah paling lama 6 bulan.
“Dana telah disalurkan sebanyak 27 miliar kepada 1298 rumah/KK dan kami telah meminta setiap keluarga penerima dana untuk membuka rekening di bank BNI. Namun bukan bank yang tentukan oleh pemerintah rap sesuai petunjuk dari BNPB untuk semuanya di bank BNI,” tukasnya.
Selanjutnya diakui Latuheru, Pemkot telah sosialisasi pada keluarga untuk bentuk kelompok penerima bantuan dan telah terbentuk 60 kelompok yaitu rumah yang berdekatan dibuat dalam 1 kelompok dengan jumlah 10 sampai 15 rumah.
“Dana yang sudah berada direkening itu akan diberikan kepada kelompok yang dibentuk agar akan dikerjakan secara bersama dalam 1 kelompok,” tegasnya.
Perwakilan BNPB Djoko yang kebetulan hadir di Balaikota turut merespons tuntutan pendemo. “Ini angaran dari ABPD, bukan APBN sehingga BNPB telah kerjasama dengan BNI karena merupakan bank pemerintah sehingga akan tetap diberikan secara transparan,” jelasnya.
“Untuk dana sementara diblok karena terjadi pengalaaman bahwa sebagian masyarakat saat mengambil dana tersebut tidak membangun rumah namun hanya untuk beli motor dan perlengkapan rumah,” sambung Djoko. (MR-02)
Comment