by

PSBB Tahap II Banyak Kemajuan, Siap Transisi Hingga AKB

AMBON,MRNews.com,- Sesuai hasil evaluasi antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Maluku, GTPP Kota Ambon, Korem 151/Binaiya, Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease serta tim epidemologi, pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap II dinilai banyak kemajuan terutama dalam aspek medis.

Karenanya masa PSBB transisi hingga ke fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) telah disiapkan rencana langkah-langkahnya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Gugus Tugas COVID-19.

“Lewat dukungan GTPP COVID-19 provinsi maupun TNI/Polri, pelaksanaan PSBB tahap II banyak kemajuan telah dicapai terutama secara medis. Meski masih ada dizona orange, tetapi angka prevalensi sembuh semakin tinggi, kasus turun,” ungkap Walikota Ambon Richard Louhenapessy.

Rata-rata kata dia, dari enam bidang pembatasan selama PSBB yakni pendidikan, aktivitas bekerja ditempat kerja, keagamaan, fasilitas umum, sosial budaya, pergerakan orang dan barang dengan moda transportasi plus pelayanan administrasi, persentase kemajuan 90-95 persen.

Dimana kesadaran masyarakat semakin meningkat dan memahami serta melaksanakan protokol kesehatan bahkan mempunyai keinginan kuat untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Tak lepas dari kerja keras aparatur dibidang kesehatan, petugas lapanga dan dukungan TNI/Polri.

“Dari fakta-fakta yang ada maka mulai Senin kita akan melaksanakan PSBB transisi. Tetap ada pembatasan meski longgar karena tujuannya adalah membatasi pergerakan orang. Karena Covid berkembang akibat pergerakan masyarakat,” jelasnya di Marina Hotel, Sabtu (18/7).

Pembatasan tetap pada enam aspek tersebut tapi kata Walikota, ruang kelonggaran dibuka sehingga aktivitas sosial dan ekonomi semakin lebih besar dapat kembali berjalan namun wajib mengutamakan protokol kesehatan.

“Toko-toko, mall, restoran, cafe, rumah kopi dan sejenisnya boleh dibuka untuk melayani tamu ditempat tapi pembatasan kapasitas 50 persen dan protokol kesehatan harus diterapkan. Kecuali griya pijat, salon, klinik kecantikan, gym, pangkas rambut ditutup,” jelasnya.

Dalam PSBB transisi lanjutnya, peningkatan pengawasan yang akan ditingkatkan terkait pelaksanaan protokol kesehatan kerjasama Pemkot, TNI/Polri demi kepentingan masyarakat. Karena jika tidak waspada, bisa saja kembali ke zona merah dan kembali lagi terapkan PSBB.

“Semoga dengan semua yang kita jalankan, kalau bisa bertahan dalam kondisi ini kita bisa beralih ke zona kuning. Tapi kalau kita lengah bisa kembali ke zona merah. Maka dukungan dan partisipasi masyarakat sangat menentukan untuk saling mensupport,” tutupnya.

Sementara, Ketua Harian GTPP COVID-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang mendukung penuh langkah Pemkot yang akan menerapkan PSBB transisi hingga ke fase AKB. Sebab PSBB tahap II dipandang cukup berhasil karena ada progress, dimana secara medis angka kasus di Ambon cenderung turun, sementara sembuh meningkat.

“Kami mendukung apa yang dilakukan kota Ambon untuk PSBB transisi. Karenanya aktivitas kantor di pemerintah provinsi akan berjalan tapi dibatasi 50 persen pegawai dan diatur shift kerja dan tetap utamakan protokol kesehatan sebagai bentuk dukungan itu,” tutupnya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed