Surabaya,MRNews.com,– Sebuah majalah ternama Indonesia, TIMES Indonesia mengadakan Forum Group Discussion (FGD) terkait Outlook Kota Ambon 2022 di Hotel Bisanta Bidakara-Surabaya, Senin (6/12/21).
FGD dihadiri CEO TIMES Indonesia, Khoirul Anwar didampingi tiga orang tenaga ahli pada bidang terkait. Sementara dari Kota Ambon dihadiri Walikota Richard Louhenapessy dan lima (5) Kepala Dinas (Kadis) terkait.
Pada momen itu, Khoirul Anwar mengaku, FGD Kota Ambon Outlook 2022 dalam bidang ekonomi kreatif, pariwisata, UKM dan olahraga bertujuan untuk mengantar Ambon menjadi kota maju dan bermaslahat di Indonesia Timur.
Promo branding empat sektor hadirkan tiga ahli dalam bidang masing-masing. Bahkan Anwar optimistis Kota Ambon mampu melesat ditangan orang yang tepat seperti Walikota Ambon Richard Louhenapessy.
“Pada diskusi awal kita ingin mewujudkan cita-cita Pemkot Ambon khususnya untuk kesejahteraan dan kemaslahatan. Dalam hal ini, bermusik misalnya,” ungkap Anwar.
Dikatakannya, TIMES Indonesia dalam waktu dekat akan menggelontorkan program CSR dalam bidang branding pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sebab itu, sharing knowledge seperti saat ini mutlak dilakukan bersama para ahli. Sehingga dalam konteks indonesia maju betul-betul berangkat dari Kota Ambon.
“Mudah mudahan bisa membantu, konteksnya kita ingin membantu karena kalau Ambon itu luar biasa, saya yakin Indonesia Timur dan Indonesia berbangga dan maju, baik itu Ekraf khususnya musik, pariwisata dan UKM,” ungkap Anwar.
Selain itu, dia juga mengungkapkan, potensi Ambon sebagai gudang pemain sepak bola nasional. Maka, layak jika sektor olahraga juga mendapat perhatian khusus.
“FGD ini sekaligus menjadi langkah strategis yang dibuat TIMES Indonesia sebagai suntikan semangat bagi Pemkot Ambon dalam pembangunan jangka pendek 2022 mendatang hingga 5 tahun kedepan,” sebut Anwar.
Sementara, Walikota Ambon Richard Louhenapessy dalam kesempatan tersebut memberi apresiasi tinggi terhadap atensi yang diberikan TIMES Indonesia kepada Kota Ambon.
“Ini pertemuan istimewa bagi kita. Karena kalau orang Ambon mendiskusikan orang Ambon itu hal biasa, tapi kalau orang bukan Ambon mendiskusikan tentang Ambon, itu karena hanya hati yang diberikan untuk turut bersama-sama membicarakan kemajuan Ambon,” akunya.
Walikota juga menjelaskan bagaimana obsesi yang dimilikinya untuk membangun, membangkitkan serta mendongkrak potensi ekonomi kreatif di Kota Ambon seiring ditetapkannya Ambon sebagai Kota Musik Dunia oleh UNESCO tahun 2019 lalu.
“Saya inginkan sektor ekonomi kreatif akan menjadi nilai bukan sekedar hobi. Dan saya optimistis kota ini bakal mendulang potensi besar. Baik dari segi pendapatan asli daerah (PAD) maupun Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB),” tegas Walikota dua periode itu.
Musik dan bermusik ditambahkan, adalah salah satu obsesi Walikota dilihat dari talenta-talenta dari bakat-bakat yang dimiliki masyarakat secara alamiah. Obsesi tersebut, pada akhirnya menjadikan Kota Ambon sebagai City Of Music atau Kota Kreatif berbasis Musik.
Walikota mengakui, dengan dilabelnya Ambon sebagai Kota Musik, gairah bermusik masyarakat kian menggelora.
“Ini yang saya cita-citakan sedari awal. Karena menurut saya, musik bukan hanya sekedar hobi. Musik sekarang menjadi kekuatan brand buat kita. Sehingga kita butuh musik itu secara akademis supaya bisa menjadi potensi kreatif.
Karena dengan penetapan itu, persepsi publik di Ambon sudah berubah. Anak-anak muda sekarang itu luar biasa, untuk mengembangkan potensi dan mereka mendapat hasil luar biasa,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Walikota di FGD yakni
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, J.R.Adriaansz; Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan, A.Hehamahua; Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, R.Luhukay; Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, M.Keiluhu; dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, R.Hayat. (MR-02)
Comment