AMBON,MRNews.com,- Sesuai instruksi pemerintah pusat khususnya Kementerian Sosial (Kemensos) maka bantuan-bantuan sosial (Bansos) reguler bagi keluarga tidak mampu sesuai data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang sudah terdaftar untuk tahun 2021 ini tetap dilaksanakan.
Program Bansos reguler tersebut yakni bantuan sosial tunai (BST), bantuan sembako atau bantuan pangan non tunai (BPNT) serta Bansos program keluarga harapan (PKH).
Walikota Ambon Richard Louhenapessy menjelaskan, dari DTKS Kemensos itu, untuk penerima BST di Kota Ambon ada kurang lebih 9027 keluarga penerima manfaat (PKM) yang terdaftar dengan masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp 300 ribu tiap bulan selama empat bulan dari Januari hingga April.
Kedua, untuk BPNT yaitu sembako ada kurang lebih 13.346 KPM. Bantuannya tiap bulan sebesar Rp 200 ribu mulai dari Januari-Desember 2021. Sedangkan PKH dengan sasaran kurang lebih sebanyak 7341 PKM. Khusus PKH, komponennya tergantung dari keluarga-keluarga itu.
“Misalnya untuk keluarga tidak mampu yang ibu hamil itu mendapat 3 juta/tahun, dibagi dalam empat triwulan. Jadi tiap 3 bulan PKM dapat,” tandasnya kepada awak media di Balaikota Ambon, Selasa (5/1/2021).
Terhadap orang tua Lansia jelasnya, akan terima bantuan sebesar 2,4 juta/tahun.
“Untuk kelompok balita yang masuk PKM juga dapat biaya sama dengan ibu hamil, bukan double. Misalnya saat hamil dapat, ketika melahirkan anaknya juga dapat 3 juta/tahun selama 4 triwulan,” tukas Louhenapessy.
Sedangkan untuk bantuan non reguler seperti warga miskin baru (Misbar) tambah politisi Golkar, sampai hari ini Pemkot Ambon belum mendapat petunjuk dari pemerintah pusat khusus warga Misbar.
“Itu yang belum ada petunjuk (Misbar-red). Tetapi untuk yang di desa, regulasinya menyangkut bantuan langsung tunai (BLT) itu sudah ada tapi belum ada petunjuk teknisnya (Juknis) kira-kira bagaimana,” kunci mantan advokat. (MR-02)
Comment