by

Perombakan Birokrasi Gelombang Kedua, Ini Pesan Walikota

AMBON,MRNews.com,- Perombakan birokrasi gelombang kedua ditahun 2021 kembali dilakukan Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan Wakil Walikota Syarif Hadler disatu tahun sisa masa jabatannya.

Setelah gelombang pertama pejabat eselon II dan III pekan lalu, sebanyak 43 pejabat administrator dilingkungan pemerintah kota (Pemkot) Ambon masuk tahap kedua yang dilantik Walikota di ruang Vlisingen Balaikota Ambon, Senin (11/1/2021).

Hal itu sesuai surat keputusan (SK) Walikota Ambon nomor 33 tahun 2021. Sejumlah nama yang bergeser atau dipromosi diantaranya kepala bagian komunikasi pimpinan dan protokol (Kopimpro) Jan Suitela dipromosi sebagai sekretaris dinas (Sekdis) Kesbangpol merangkap Plt Kadis.

Sementara Kepala Kesbangpol sebelumnya Ary Mintik mengisi posisi yang ditinggal Suitela. Kemudian Rina Silooy, Kabid Perdagangan pada Disperindag bergeser ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) sebagai Kabid penempatan tenaga kerja.

Idrus Buamona menjadi Sekretaris Camat Baguala, Artur Solsolay dipercaya sebagai Sekcam Teluk Ambon, Alfian Lewenussa dipromosi selaku Kabid perencanaan pembangunan manusia dan sosial di Bappekot-Litbang, Serly Tuasuun naik posisi dari Lurah ke Kabid kewaspadaan nasional dan penanganan konflik Kesbangpol.

Nova Tupamahu; Kabid koperasi pada dinas koperasi dan UMKM, Evelin Patty; Kabid lalu lintas dan angkutan laut dinas perhubungan (Dishub), Ronald Patipawae; Kabid kawasan pemukiman pada dinas perumahan rakyat dan kawasan pemukiman (PRKP), Joice Shirly Palijama; Kabag pengawasan dan pengganggaran Setkot Ambon.

Pada kesempatan tersebut, Walikota berpesan agar pejabat yang dilantik bahkan semua orang dapat terus bersyukur dan tidak pernah berhenti berdoa kepada Tuhan agar bisa bertahan ditengah kondisi Pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berakhirnya.

Dirinya berharap, apa yang telah dicapai selama ini dapat tingkatkan melalui kinerja secara kolektif maupun lewat institusi.

Sehingga pelantikan ini mesti dimaknai wujud meningkatkan produktivitas pelayanan kepada masyarakat dan merubah orientasi dari pejabat ke pelayan demi pelayanan publik lebih maksimal.

“Ini bukan keinginan pribadi saya dan pa wakil, tapi masyarakat agar produktivitas kerja bagi mereka. Supaya ada energi baru dalam pergerakan pemerintahan. Bukan atas dasar like n this like, kenalan, saudara atau sekampung,” ingatnya.

Baginya, ada dua hal yang jadi acuan terjadi promosi jabatan yaitu asas kepantasan dan kepatutan. Sebab jabatan bukan warisan pusaka adat tapi kewajiban. Sehingga yang berkinerja baik, pantas dan patut mendapat apresiasi guna mendorong, memotivasi semangat melayani masyarakat.

“Dimanapun ditempatkan itu penghargaan. Jangan disorientasi lain. Kunci promosi yaitu persiapkan diri. Harus miliki motivasi untuk mengasihi, memberi dan bukan menerima. Sebagai staf miliki peranan penting dibalik sukses pemimpinnya. Tidak seorang pun yang sukses tanpa pengorbanan. Maka tingkatkan kepekaan dalam tugas, harus bekerja tanpa pamrih,” pesannya. (MR-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed