by

Merasa Dicemarkan, Tuamely Perkarakan Oknum Pengacara

AMBON,MR.-Maritje Tuamely,warga Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, menilai namanya telah dicemarkan media massa akibat ulah oknum pengacara berinisial BP yang datang bersama dua oknum polisi di rumahnya.

Tuamely  menegaskan setelah dirinya mengonfirmasikan pemberitaan tentang cekcok mulut dirinya dengan BP di Mapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease,Jumat (4/5),hari ini, dirinya akan balik memperkarakan oknum pengacara dimaksud ke kepolisian setempat.

”Saya sudah hubungi beberapa pengacara untuk mendampingi saya guna melaporkan oknum pengacara (BP) yang telah mencemarkan nama baik saya di media massa cetak dan media online, Rabu (2/5) dan Kamis (3/5) ini,” tegas Tuamely didampingi kuasa hukumnya Rony Samloy dan Jenci Ratumasa seusai memberikan klarifikasi di redaksi harian Siwalima, Jalan Lorong Mayang, Kecamatan Sirimau, Kamis malam.

Tuamely mengakui pada saat kejadian itu di rumahnya, Rabu (2/5) kemarin, memang sempat terjadi perang mulut di antara dirinya dengan BP yang sebelumnya berada di dalam mobil.

”Oknum pengacara itu datang ke rumah saya dengan tidak memiliki sopan santun. Dia mau menggurui orang lain di rumah orang tersebut. Tamu selayaknya punya sopan santun

terhadap tuan rumah, bukan sebaliknya tamu ingin menguasai tuan rumah, dan jika tidak sopan bertutur kata dan bersikap, maka wajar jika dia dihajar, tapi jika dia masukan berita dia dipukul sampai babak belur oleh saya, hal itu tidak benar dan dia saya anggap penipu,” tegas Tuamely.

Tuamely menyatakan dirinya bukan orang tidak berpendidikan sehingga berperilaku seperti premanisme yang dengan mudah memukuli orang yang bertutur kata sopan dan beretika. ”Justru dia yang bawa diri takaruang dengan kata-kata tidak sopan,sehingga saya ladeni dia sampai pertengkaran mulut itu ditonton banyak orang. Mangkali beta goblok par pukul dia. Dia dapat bentak dari beta sampai lari kaluar rumah.Seorang pengacara kok punya perilaku seperti dia. Kalau dia bilang beta pukul dia berarti dia putar balik fakta yang sebenarnya,”tepis Tuamely.

Tuamely mengaku baru membaca berita di Siwalima dan media online lokal yang merilis berita tentang aksi dirinya memukuli BP sampai babak belur. ”saya baru tahu informasinya dari kuasa hukum saya tadi sore (Kamis,3/5), dan selanjutnya saya menyuruh anak-anak saya membeli koran Siwalima dan benar ada beritanya. karena itu, saya langsung mengklarifikasi beritanya di redaksi Siwalima dan ke Polsek Baguala. Setelah di Polsek Baguala, saya diarahkan ke Mapolres di Perigi Lima untuk meminta klarifikasi menyangkut berita yang menurut saya tidak sesuai fakta sebenarnya,” ujar Tuamely sedikit geram.(MR-07).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed