AMBON,MRNews.com,- Sekertaris Kota (Sekot) Ambon A.G Latuheru menegaskan, suatu kekeliruan jika pedagang kaki lima (PKL) Gedung Putih Mardika mengaku ke DPRD bahwa pemerintah kota (Pemkot) tidak sediakan tempat relokasi baru bagi mereka sembari menunggu revitalisasi pasar Mardika selesai.
“Dari informasi media yang kami dapati ketika PKL Mardika mengadu ke Komisi II DPRD Kota bahwa Pemkot tidak sediakan tempat baru untuk berdagang pasca relokasi guna revitalisasi pasar Mardika, sangat
keliru,” tegasnya kepada awak media di Balaikota, Kamis (21/1/2021).
Para pedagang sebut Latuheru, hingga kini masih sulit untuk meninggalkan lokasi Pasar Mardika, sebab wilayah itu dianggap sebagai tempat paling strategis dalam menjalankan aktivitas berdagang.
“Ibaratnya PKL ini semut, mereka selalu mencari tempat gula. Kalau mereka berani coba untuk masuk di Pasar Passo, mungkin kondisinya bisa lebih baik, hanya mereka tidak mau. Kita sudah siapkan di Pasar Passo bagi mereka,” sesalnya.
Padahal diakui mantan Sekwan DPRD Kota Ambon itu, jauh sebelum proses pembongkaran lapak disekitar kawasan Gedung Putih Mardika, Pemkot telah sediakan lapak dibeberapa tempat untuk para PKL tersebut.
“Sudah disediakan Pemkot waktu itu, cuma mereka saja yang tidak mau pindah. Baru di pasar Tantui saja yang kita lihat sudah ditempati. Sementara di Pasar Passo, Pasar Rakyat di kawasan Wara Desa Batu Merah Atas hingga kini tidak ditempati PKL,” tegasnya.
Disinggung terkait pedagang di pasar Mardika yang masih menggunakan badan jalan sebagai arena berdagang, Latuheru mengaku nanti pihaknya akan koordinasikan
lebih lanjut. Sebab proses relokasi dan penertiban para pedagang, harus dilakukan secara baik-baik.
“Terkait proses relokasi, kami masih harus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait guna menertibkan para PKL di kawasan pasar Mardika. Semua cara harus kita tempuh dengan preventif dan baik-baik,” demikian Latuheru.
Diketahui, ratusan PKL yang terkena dampak revitalisasi Gedung Putih Pasar Mardika, hingga kini belum tempati Pasar Passo di Kecamatan Baguala karena menolak direlokasi. Padahal Pemkot telah siapkan lapak disana bagi mereka. Beberapa PKL pun mengadu ke Komisi II DPRD, Rabu (20/1). (MR-02)
Comment